Seperti yang telah kita ketahui Gaza merupakan tempat terjadinya peperangan yang terjadi karena beberapa faktor. Faktor politik, Faktor ekonomi, faktor sosial, dll. Misalnya dari segi ;
   1. Faktor Politik
  terjadinya pembentukan hamas, Hamas, sebuah organisasi Islamis yang didirikan pada tahun 1987, telah menjadi salah satu kekuatan utama di Gaza dan telah terlibat dalam konflik dengan Israel.
2. Faktor Ekonomi
   pemblokiran ekonomi gaza Israel telah melakukan pemblokiran ekonomi Gaza sejak tahun 2007, yang telah menyebabkan kemiskinan dan pengangguran yang tinggi di Gaza.
3.Faktor Sosial
  Kemiskinan dan pengangguran: Gaza memiliki tingkat kemiskinan dan pengangguran yang sangat tinggi, yang telah menyebabkan ketidakpuasan dan kefrustasian di kalangan masyarakat Gaza dan masih banyak faktor faktor lain.
Dengan demikian, peperangan di Gaza adalah hasil dari kombinasi antara faktor ekonomi, faktor sosial, faktor politik
Adanya peperangan tersebut menimbulkan rasa simpatik kepada seluruh global terutama di blok ekonomi ASEAN (Association Of Southeast Asian Nations). Terdiri dari 10 negara di asia tenggara salah satunya yakni Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Blok ekonomi merupakan sebuah bentuk kerjasama ekonomi antara beberapa negara yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kerjasama ekonomi, meningkatkan perdagangan, dan meningkatkan investasi antara negara-negara anggota.
Manfaat blok ekonomi antara lain meningkatkan perdagangan, serta peningkatan investasi, peningkatan pertumbuhan ekonomi juga peningkatan kerjasama politik.
ASEAN telah memberikan Bantuan Kemanusiaan kepada masyarakat Gaza misalnya dari Malaysia telah memberikan bantuan kemanusiaan kepada gaza melalui organisasi organisasi seperti Mercy Malaysia dan Islamik Realief Malaysia. Selain Malaysia Indonesia juga telah memberikan bantuan kemanusiaan melalui organisasi organisasi seperti lazismu, dompet dhuafa dll.
Bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia merupakan bentuk keunggulan absolut dalam berbagai bidang diantaranya meliputi beras, jagung, kedelai serta kopi. Seperti yang telah kita ketahui Indonesia merupakan salah satu produsen kopi terbesar di dunia dengan produksi mencapai 6,7 juta ton pada tahun 2020. Begitupula dengan beras Indonesia juga bagian produsen beras terbesar di Asia tenggara dengan produksi mencapai 54,6 juta ton pada tahun 2020. Dengan adanya bantuan kemanusiaan yang telah diberikan diharapkan dapat meringankan beban yang dihadapi dan memberikan manfaat bagi lokasi yang terdampak peperangan tersebut.
Bantuan kemanusiaan juga pernah dialami oleh Indonesia, ketika Indonesia terdapat dampak gunung berapi di Bali.
Dilansir dari kedutaan besar Australia Indonesia menurut Menteri Luar Negeri Australia yakni The Hon Julie Bishop MP bantuan kemanusiaan untuk Indonesia.
Pemerintah Australia akan menyediakan dukungan kemanusiaan untuk masyarakat terdampak aktivitas gunung berapi di Bali, Indonesia.
