Mohon tunggu...
Dian Rana
Dian Rana Mohon Tunggu... Pegiat literasi digital sekaligus saksi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN)

Dian Rana adalah seorang pegiat literasi digital sekaligus saksi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Sejak 2021, ia secara konsisten mendokumentasikan perkembangan IKN langsung dari lapangan, sebuah peran yang telah banyak dicatat dalam berbagai laporan media di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menelusuri Perubahan di Taman Bandara Nusantara : Ruang Terbuka Bernapas Baru di Tengah Perkebunan Sawit

3 Juli 2025   19:06 Diperbarui: 3 Juli 2025   14:10 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Gajah Mada Taman Bandara Nusantara (Poto Dian Rana)

Taman Bandara Nusantara --- sebuah kawasan yang dulunya hanya sebatas rencana di atas kertas, kini mulai menunjukkan wujudnya sebagai ruang publik terbuka yang menjanjikan. Berada di jalur pengembangan menuju Bandara Nusantara, taman ini mulai bertransformasi dari lahan sawit menjadi area hijau dengan elemen-elemen estetis dan simbol budaya.

Saya baru saja melakukan kunjungan kedua ke kawasan ini, dan dibanding kunjungan sebelumnya, banyak hal yang mulai tampak berbeda. Jalan beton yang mengarah ke lokasi kini makin nyaman dilalui, dan kolam retensi yang dulunya hanya genangan biasa, kini sudah tampak sebagai bagian dari lanskap taman yang dirancang.

Yang paling mencolok adalah kehadiran patung Gajah Mada di titik tengah taman --- menjadi ikon baru yang memberi pesan kuat tentang akar budaya yang coba dihadirkan di tempat ini.

Meski belum rampung sepenuhnya dan masih banyak fasilitas yang dalam tahap pembangunan, namun Taman Bandara Nusantara telah memberikan gambaran awal tentang ruang publik yang inklusif dan terbuka.

Dari udara, pola taman sudah mulai terbaca: lingkaran besar, jalur pedestrian, hingga pelataran terbuka yang suatu saat bisa menjadi ruang pertunjukan, area UMKM, atau taman tematik keluarga.

Menariknya, biaya masuk hanya Rp 5.000 per orang dan gratis untuk anak-anak. Sayangnya, saat ini belum tersedia fasilitas seperti skuter atau sepeda listrik, sehingga disarankan untuk membawa alas kaki yang nyaman.

Tertarik mengetahui lebih banyak tentang pengalaman saya di sana, termasuk rute, tips kunjungan, dan dokumentasi videonya?
Baca selengkapnya di sini : https://www.dianrana.id/2025/07/taman-bandara-nusantara-perkembangan.html

Kunjungi juga situs utama saya di www.dianrana.id untuk konten lainnya seputar eksplorasi ruang publik, arsitektur lanskap, dan dokumentasi kota-kota yang sedang tumbuh.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun