Keterampilan proses sains harus dimiliki mahasiswa menjelang abad ke-21. Menurut Hasruddin et al., dalam penelitiannya di Tahun 2018, pembelajaran mikrobiologi  dapat menajamkan  keterampilan proses sains  mahasiswa. Kemampuan yang dharapkan meliputi, (1) keaktifan dalam belajar, (2) melibatkan fisik dan mental dalam belajar, 3) melatih dan meningkatkan kerja sama tim dalam belajar, (4) membiasakan belajar layaknya peneliti yang sesungguhnya.
Tentunya keterampilan proses sains dapat tercapai dengan baik dibarengi dengan pendampingan dan acuan kerja dari sumber yang tepat.
Hal yang penting diperhatikan dalam agar art :
- Kreativitas memilih material kultur mikroba yang akan digoreskan, dengan mengetahui warna pigmen yang akan muncul seiring dengan pertumbuhan sel yang berkoloni (membentuk goresan) pada berbeda jenis media agar.
- Menentukan tema lukisan seperti gambar logo, hewan, tumbuhan, pemandangan, peta, dan sebagainya
- Menguji tumbuh terlebih dahulu dan memastikan faktor tumbuhnya dengan benar, misalnya suhu, dan sebagainya
- Teknik fotografi yang baik (kamera, latar belakang foto dan pencahayaan yang memadai)
- Memberikan keterangan foto yang menarik (dapat mengangkat filosofi makna tersirat dalam foto)
Kebermaknaan yang dapat dipelajari dari seni agar :
- Keragaman bakteri di bumi bukan hanya bakteri yang menyebabkan penyakit saja
- Menumbuhkan bakteri dengan mempelajari pola pertumbuhannya (termasuk warna yang diinterpretasikan, suhu inkubasi selama proses pertumbuhan dan sebagainya)
- Kesabaran dan ketelatenan karena bekerja dalam bidang lukis yang terbatas berdiameter 9 cm dan kondisi aseptis.
- Belajar mikrobiologi menjadi lebih menyenangkan karena beririsan dengan ilmu seni.
- Menggambar berdasarkan filosofi seni dapat mempertajam rasa terus ingin mencoba.
Adapun keterampilan proses sains dalam agar art merupakan bagian dari pembelajaran praktikum di laboratorium mikrobiologi. Berikut disajikan beberapa penjelasannya.
Delapan (8) keterampilan proses sains yang didapatkan dari kegiatan agar art :
- Mengklasifikasikan spesies bakteri yang akan direncanakan digunakan untuk melukis,
- Menginterpretasikan kombinasi warna yang akan muncul setelah proses inkubasi,
- Memprediksi kesesuaian warna yang terbentuk dari hasil masing-masing pertumbuhan bakteri dengan pola yang sudah ada,
- mengajukan pertanyaan kepada pendamping (guru/asisten laboratorium/dosen pendamping/pelatih agar art
- melakukan percobaan beberapa kali untuk melihat ketepatan kombinasi warna yang akan muncul dan melatih kecermatan menggores sesuai,
- berhipotesis apakah percobaannya akan berhasil dengan formula yang telah dipolakan,
- mengkomunikasikan hasil jika seandainya terjadi kesalahan dan dapat menyusun perencaan mengulang kembali,
- menyajikan hasil dalam bentuk karya (selama proses) mendokumentasikan dalam foto (akhir kegiatan).
Artikel di atas memberikan gambaran betapa sangat masuk akal jika sains dan seni menjadi harmoni yang selaras. Semoga dengan ini, agar art di Indonesia semakin dikenal.Â
Referensi
Adkins-Jablonsky, S.J., Arnold, E, Rock, R, Gray, R, Morris, J.J. 2021. Agar art: a CURE for the microbiology laboratory. J Microbiol Biol Educ 22:e00121-21. https://doi.org/10.1128/jmbe.00121-21
Anita. 2022. Analisis  Keterampilan  Proses  Sains  Mahasiswa  Pendidikan  Biologi  pada Kegiatan Praktikum Mikrobiologi. Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan. 3(2): 240-249. https://doi.org/10.37478/jpm.v3i2.1765
ASM Communications. 2022. ASM Announces 2022 Agar Art Contest Winners.Â