Mohon tunggu...
Dianna Firefly
Dianna Firefly Mohon Tunggu... -

Bagi saya menjadi gila adalah sebuah kenikmatan. Dianggap bodoh pun tidak apa-apa, asal anda bisa membuktikan kecerdasan anda di depan saya.\r\nKarena saya akan memberitahu anda beberapa bukti kebodohan dan kegilaan saya setelah itu.\r\n\r\nSaya pikir, saya punya banyak kepribadian karena itu saya bukan orang baik-baik. Berhati-hatilah ketika anda berpikir saya lugu dan apa adanya. Sebenarnya saya bodoh dan gila.\r\n\r\nSebagai bukti agar anda yakin:\r\nSaya pernah menonton film yang sama belasan sampai puluhan kali, kapan pun saya mau misalnya ketika terbangun tengah malam. Saya menikmatinya seperti belum pernah menonton film tersebut. Hanya orang bodoh dan gila atau yang memiliki gejala bodoh dan gila yang bisa seperti ini.\r\n\r\nTolong percaya saya, saya bodoh dan gila. Ini sebagai peringatan awal, kita tidak tahu bila suatu hari saya datang untuk membunuh anda. Bagaimana pun juga saya adalah binatang yang berevolusi. Saya bisa melakukan apa saja diluar kendali, demi kenikmatan diri sendiri. Tolong percaya!\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ejakulasi Dini : What’s wrong with me?

21 Mei 2011   18:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:23 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_109540" align="alignleft" width="269" caption="Can i see?"][/caption]

Ada beberapa pengertian mengenai ejakulasi dini. Ejakulasi dini merupakan kondisi pada laki-laki yang terlalu cepat mencapai orgasme. Masters dan Johnson mengartikan ED sebagai ketidakmampuan pria mengontrol ejakulasi sampai pasangannya mencapai orgasme, paling sedikit 50% dari kesempatan melakukan hubungan seksual, dengan syarat pihak wanita tidak mengalami disfungsi seksual. Kinsyet, et al melaporkan rata-rata hubungan seksual berakhir dalam 20 menit. Ejakulasi dini yang didefinisikan berdasarkan waktu yaitu jika pria mengalami ejakulasi dalam waktu kurang lebih 10 menit saat melakukan hubungan seksual. Ejakulasi dini dapat terjadi sebelum penis mencapai organ kelamin wanita, menjelang penetrasi atau beberapa saat pergesekan antara kelamin pria dan kelamin wanita.

Penyebab terjadinya ejakulasi dini dapat dibagi menjadi penyebab psikis dan penyebab fisik. Penyebab psikis termasuk kebiasaan untuk mencapai orgasme dan ejakulasi dengan tergesa-gesa sebelum melakukan hubungan seksual sehingga memicu terjadinya ejakulasi dini. Pada survei yang dilakukan pada 789 pria di Inggris, didapatkan hasil bahwa Ejakulasi dini berkaitan erat dengan kecemasan.

Penyebab fisik berkaitan dengan serotonin. Serotonin sentral (5-TH) memiliki peranan menghambat perilaku seksual. Pria dengan serotonin 5-TH rendah atau dengan reseptor 5-TH2C yang hiposensitif mempunyai ejaculatory threshold yang rendah sehingga cepat mengalami ejakulasi dini. Penelitian pada hewan yang dilakukan pada hewan pengerat telah menunjukkan bahwa berbagai area otak secara khusus terlibat dalam perilaku ejakulasi. Secara keseluruhan, daerah-daerah otak adalah jaringan interkoneksi yang kompleks yang mengatur ejakulasi. Ada juga sebuah generator ejakulasi yang sangat penting terletak di lateral saluran pusat di lamina X dan di bagian medial lamina VII dari L3 dan L4 dari lumbar sumsum tulang belakang. Data yang berasal dari penelitian terhadap hewan menunjukkan peran utama dari sistem serotonergik pusat tulang belakang dalam memodulasi refleks ejakulasi. Modulasi ini serotonergik ejakulasi dapat menyebabkan ejakulasi terjadi lebih cepat atau ejakulasi tertunda, sedangkan ejakulasi mungkin tidak berada di bawah pengaruh langsung dari sistem serotonergik melainkan di bawah pengaruh sistem neurotransmitter lainnya di sumsum tulang belakang. Ini merupakan konsekuensi penting dari modulasi pusat ejakulasi yang hampir tidak pernah dibahas dalam literatur tetapi penting untuk penelitian genetik pada ejakulasi dini. Sebagai contoh, diasumsikan bahwa modulasi ejakulasi manusia adalah dengan variabel: kuat, sedang, lemah, atau bahkan tidak ada. Dalam kasus terakhir, sistem serotonergik di batang otak tidak dapat memodulasi refleks ejakulasi di sumsum tulang belakang sehingga seorang pria tidak mampu mengubah durasi waktu ejakulasinya.

Pandangan bahwa serotonin memodulasi ejakulasi memiliki implikasi penting untuk penelitian genetik, karena dapat menyiratkan bahwa dalam kelompok tertentu dari laki-laki yang tidak diketahui jumlahnya dapat memiliki kecenderungan untuk tidak memiliki kemampuan memodulasi ejakulasi terlepas dari adanya polimorfisme serotonergik fungsional. Penyebab sensitif lain seperti hipersensitif glans penis yang menyebabkan stimulasi berlebihan. Beberapa penyakit serta trauma yang menyebabkan ejakulasi dini antara lain prostatitis, trauma sistem syaraf simpatetik, urethritis, diabetes, penyakit syaraf sistemik, dan artiosklerosis.

Salah satu cara untuk mengatasi dan memberikan perawatan pada penderita ejakulasi dini adalah dengan terapi seks. Dalam terapi ini pria yang mengalami ejakulasi dini melakukan latihan mengontrol ejakulasi dengan bantuan pasangannya. Hal-hal lain yang baik untuk dilakukan pengidap ejakulasi dini adalah memiliki pola hidup sehat dan menghindari konsumsi makanan atau minuman serta obat-obat yang dapat menjadi pemicu ejakulasi dini. Berbagai macam obat dapat menyebabkan disfungsi ereksi tetapi efeknya kepada setiap orang dapat berbeda. Hal ini bergantung kepada berbagai faktor yaitu absorpsi obat, metabolisme, ekskresi obat dari badan, dosis dan lamanya penggunaan obat, serta hubungannya dengan pemakaian obat lain. Jenis-jenis obat tersebut yaitu psikotropika yakni obat-obat yang memperngaruhi kejiwaan, anti hipertensi, simpatomimetik untuk asma atau anti obesitas,obat-obat hormonal.

Referensi:

Pangkahila, Wimpie. 2007. Anti Aging Medicine : Memperlambat Penuaan, Meningkatkan kualitas hidup. Kompas MediaNusantara : Jakarta.

Tobing, L. Naek. 2006. Seks-Tuntunan Bagi Pria. Elex Media Komputindo : Jakarta.

Waldinger, Marcel D. 2011. Toward Evidence : Based genetic research on Lifelong Premature Ejaculation. Korea J Urol:. 2011 Januari; 52 (1) 1-8.

Wijayakusuma, H.M Hembing. 2008. Ramuan Lengkap Herbal. Cetakan 1. Pustaka Bunda : Jakarta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun