Akun Facebook saya yang dibajak hacker memang sudah kembali kepada saya. Tapi pesan yang ditinggalkannya tetaplah membekas di hati, yaitu sikap kehati-hatian dan ketenangan dalam menanggapi setiap masalah yang datang. Satu hal lagi, segeralah lakukan tindakan preventif bila menemukan keganjilan atau keanehan di wall atau mendapatkan pesan yang tak lazim di inbox. Terlebih lagi kalau pesan itu dari orang yang selama ini jarang atau tidak pernah berhubungan atau saling kontak dengan kita. Kelalaian saya dalam menanggapi hal yang saya alami itu, telah menimbulkan banyaknya jatuh korban di Facebook. Dari inbox yang memantul balik kepada saya, yang berasal dari teman-teman yang terkirim dari akun saya, setelah saya hitung ada 128 teman yang kena sebarannya. Diantara 141 itu ada beberapa yang merespon dengan mengklik inboxnya yang secara otomatis juga akan menyebarkan virus phising itu ke teman yang lain, tapi ada juga yang sadar atau curiga bahwa itu adalah inbox palsu yang berisi virus hacker, lalu membalas inbox saya saya itu dengan menanyakan apa isi inbox, juga ada juga yang menanyakan apa maksud pesan di inbox itu. Salah seorang yang menerima inbox saya tersebut adalah cucu saya di Padang. Karena dia pakar IT, dia langsung membalas inbox itu dengan mengatakan saya telah menyebarkan phising. Kelalaian yang saya maksudkan di sini adalah, terlambatnya saya merespon inbox tersebut. Ini saya ketahui setelah akun saya telah normal keesokan harinya. Rupanya di saat akun saya dimasuki hacker, admin Facebook langsung merespon dengan mengirimkan email saat itu juga, yang memberi tahu bahwa alamat email saya sudah dihapus dari akun Facebook saya. [caption id="attachment_1746" align="aligncenter" width="577" caption="Email dari admin FB pada saat akun saya dihapus oleh hacker."]