Mohon tunggu...
Dian Kelana
Dian Kelana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana kehilangan arah

www.diankelana.web.id | www.diankelanaphotography.com | www.diankelana.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pindah Sekolah Susah? Nggak Juga Tuh...

18 Maret 2018   09:09 Diperbarui: 18 Maret 2018   17:49 69669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam hitungan bulan kedepan, akhir tahun pelajaran 2017-2018 akan berakhir Kesibukan orang tua mempersiapkan kebutuhan sekolah pada anak-anak mereka yang lulus dan naik ke tingkat selanjutnya, sudah dapat dibayangkan repotnya. Bagaimana dengan anak-anak yang juga harus pindah sekolah dan hanya naik kelas pada jenjang pendidikan yang sama, misalnya dari kelas 2 naik ke kelas 3, serta juga pindah provinsi?

Ini pengalaman saya 3 tahun lalu mengurus kepindahan sekolah anak saya Rizqy dari SD Tomang 03 Pagi ke SD Larangan Utara 8, Tangerang, Banten.

Hal pertama yang saya lakukan adalah menghubungi pihak sekolah tempat Rizqy belajar di Tomang, dan mengatakan bahwa kami akan memindahkan Rizqy ke Tangerang. Pihak sekolah lalu menyuruh saya untuk menghubungi sekolah tujuan, menanyakan apakah ada bangku kosong untuk murid pindahan dari sekolah awal.

Setelah mencari, kami menemukan Sekolah Dasar Larangan Utara 8 yang lokasinya tidak begitu jauh dari rumah, sehingga bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Saya lalu meminta sepucuk surat keterangan dari sekolah tersebut yang menyatakan bahwa ada bangku kosong dan pihak sekolah bersedia menerima kepindahan anak saya. Pihak sekolah pun menawarkan kepada kami, apakah akan mengurus sendiri atau mau dibantu dalam pengurusannya.

Mengambil pengalaman dari saat saya mengurus sendiri peningkatan status rumah kami yang masih serifikat HGB untuk ditingkatkan menjadi Sertifikat Hak Milik, maka saya mengatakan bahwa saya akan mengurus sendiri perpindahan Rizqy. Pihak sekolahpun menyetujuinya dan memberikan bahan yang kami butuhkan dan alamat yang harus kami tuju.

Mulai mengurus surat pindah, saya lebih dulu mengambil berkas dari sekolah yang akan kami tinggalkan, yaitu  SD Tomang 03 Pagi. Setelah lengkap, untuk pengurusan selanjutnya oleh pihak sekolah saya disuruh ke dinas tingkat kecamatan yang berada di kantor Camat Grogol Petamburan, Tanjung Duren. Selesai di Tanjung Duren, saya dibekali satu berkas surat pindah yang harus saya urus ke dinas Pendidikan Dasar di kantor Walikota Jakarta Barat. Di sana berkas harus saya tinggalkan, karena banyaknya berkas pindah sekolah yang harus dikerjakan oleh petugas, saya disuruh datang esok harinya.

Besoknya saya kembali ke kantor dinas yang berada di kantor Walikota Jakarta Barat itu. Alhamdulillah sudah selesai. Karena perpindahan sekolah Rizqy sudah melewati dua propinsi, yaitu DKI Jakarta dan Banten, maka saya harus mengurus lagi ke tingkat dinas yang lebih tinggi, yaitu Dinas Pendidikan Dasar Propinsi DKI Jakarta, yang berada di Jalan Gatot Subroto, Kuningan, Jakarta Selatan.

Pagi besoknya saya memasuki halaman Kantor Wilayah Pendidikan Dasar dan Menengah Propinsi DKI Jakarta yang masih sepi, maklum saja baru jam setengah tujuh, saya lalu menuju meja petugas keamanan, menanyakan dimana kantor tempat mengurus pindahan murid sekolah dasar. Petugas keamanan yang bertugas langsung menyebutkan lantai yang harus saya tuju, dan dia menambahkan mudah-mudahan petugasnya sudah ada.

Antara percaya dan tidak percaya, saya lalu menuju lift dan memencet nomor yang disebutkan tadi. Begitu sampai di lantai yang dituju dan berjalan ke ruangan yang disebutkan petugas tadi, saya melihat beberapa pegawai memang sudah mulai bekerja, padahal belum lagi pukul 07.00 pagi. Rupanya sang petugas keamanan tadi tidak berbohong atau asal ngomong. 

Setelah menyebutkan keperluan saya, petugas yang saya temui pertama di ruangan itu lalu menunjuk ke arah seorang petugas lain yang sudah mulai bekerja di ruangan yang tidak jauh dari tempat saya berdiri. Saya lalu menemui petugas dimaksud dan mengatakan keperluan saya menemuinya. Tanpa nanyak bertanya, sang pegawai lalu mengambil berkas yang saya sodorkan. Setelah memeriksanya sejenak dia lalu ke sudut lain di ruang kerjanya untuk melakukan pencatatan dan pencocokan data. Tak lama kemudian dia berbalik, lalu membubuhkan cap stempelnya di berkas saya, kemudian menanda tanganinya dan kemudian mengembalikannya kepada saya, selesai.

Secepat itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun