Konflik Pembagian Daerah Pemilihan (Dapil) di Kabupaten Nduga sejak 25 Maret 2013 lalu telah menewaskan Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Nduga Yustinus Gwijangge. Konflik tersebut mencapai puncaknya pada Kamis (30/5) di Kampung Elekma, Kabupaten Jayawijaya yang berlangsung sekitar pukul 07.45 hingga 09.45 WIT.
Akibat dari kejadian tersebut, dua orang warga tewas mengenaskan yang masing-masing seorang dari Kampung Elekma Atas dan seorang lagi dari Kampung Elekma Bawah serta 18 orang mengalami luka-luka terkena anak panah.
Menurut Kabid Humas Polda Papua Kombes (Pol) I Gede Sumerta Jaya, SIK kejadian ini ada kaitannya dengan peristiwa yang terjadi sehari sebelumnya, dimana seorang anggota DPRD Kabupaten Nduga, Papua dari Partai Demokrat bernama  Eka Tabuni tewas dibacok tiga pelaku yang mengaku diperintah pejabat tinggi di Kabupaten Nduga tersebut di  Depan Perumahan TVRI Hawai Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (29/5) sekitar pukul 15.00 WIT.
Terkait korban pembacokan yang menewaskan anggota DPRD Nduga Eka Tabuni, 3 pelaku  telah diamankan di Mapolres Jayapura di Sentani. Korban Eka Tabuni diduga ikut melakukan penganiayaan terhadap korban Yustinus Gwijangge, sehingga ia dianiaya menyebabkan korban tewas dengan luka di bagian kepala belakang dan lutut.
Konflik yang terjadi sejak beberapa bulan lalu di wilayah hukum Kabupaten Jayawijaya tersebut, hingga kini telah menewaskan lebih dari sepuluh orang warga dari kedua kubu yang bertikai dan melukai puluhan orang lainnya. Konflik ini diduga terkait masalah politik. Dimana antara pemerintah dan DPRD setempat beda persepsi soal pembagian Dapil untuk Pemilihan Presiden maupun Pemilihan Legislatif tahun 2014 mendatang.
Konflik tersebut tentunya sangat mengganggu bagi masyarakat Papua. Ketentraman yang mulai tercipta di Papua menjadi terusik oleh adanya konflik yang seharusnya dapat diselesaikan melalui jalan yang lebih soft.