Mohon tunggu...
dian kusuma
dian kusuma Mohon Tunggu... -

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dua Orang Tewas di Jayawijaya

31 Mei 2013   09:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:45 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konflik  Pembagian Daerah Pemilihan (Dapil)  di Kabupaten Nduga sejak  25 Maret 2013 lalu telah menewaskan  Kepala  Bagian Tata Pemerintahan  Kabupaten Nduga Yustinus  Gwijangge. Konflik tersebut mencapai puncaknya pada Kamis (30/5) di Kampung Elekma, Kabupaten Jayawijaya yang berlangsung sekitar pukul 07.45 hingga 09.45 WIT.

Akibat dari kejadian tersebut, dua orang warga tewas mengenaskan yang masing-masing  seorang dari Kampung Elekma  Atas dan seorang lagi dari Kampung Elekma Bawah serta  18 orang mengalami luka-luka  terkena  anak panah.

Menurut Kabid  Humas Polda Papua  Kombes (Pol)  I Gede Sumerta Jaya, SIK kejadian ini ada kaitannya dengan peristiwa yang terjadi sehari sebelumnya, dimana  seorang anggota DPRD Kabupaten Nduga, Papua dari Partai  Demokrat  bernama   Eka  Tabuni tewas dibacok tiga pelaku yang mengaku diperintah  pejabat tinggi di Kabupaten Nduga tersebut di   Depan Perumahan TVRI Hawai Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (29/5) sekitar pukul 15.00 WIT.

Terkait  korban  pembacokan  yang menewaskan anggota  DPRD  Nduga Eka Tabuni, 3  pelaku   telah  diamankan di Mapolres Jayapura di Sentani. Korban Eka Tabuni diduga  ikut  melakukan penganiayaan terhadap korban Yustinus  Gwijangge, sehingga ia dianiaya menyebabkan korban  tewas  dengan luka  di bagian kepala belakang dan lutut.

Konflik yang terjadi sejak beberapa bulan lalu di wilayah hukum Kabupaten Jayawijaya tersebut, hingga kini telah menewaskan lebih dari sepuluh orang warga dari kedua kubu yang bertikai dan melukai puluhan orang lainnya. Konflik ini diduga terkait masalah politik. Dimana antara pemerintah dan DPRD setempat beda  persepsi soal pembagian Dapil  untuk Pemilihan Presiden  maupun Pemilihan Legislatif tahun 2014 mendatang.

Konflik tersebut tentunya sangat mengganggu bagi masyarakat Papua. Ketentraman yang mulai tercipta di Papua menjadi terusik oleh adanya konflik yang seharusnya dapat diselesaikan melalui jalan yang lebih soft.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun