Bagi siapa pun yang berkunjung ke Kota Solo, Pasar Gede menjadi destinasi yang tak boleh dilewatkan. Pasar tradisional yang berdiri sejak masa kolonial Belanda ini bukan hanya menjadi pusat jual beli kebutuhan harian, tetapi juga tempat bagi para pecinta kuliner tradisional. Di antara keramaian pedagang dan aroma yang semerbak, terdapat satu minuman legendaris yang selalu menggoda lidah wisatawan yaitu dawet.
Nama Dawet Bu Dermi mungkin sudah tak asing lagi, terutama setelah disebut-sebut sebagai minuman favorit Presiden Joko Widodo. Namun, tak banyak yang tahu bahwa di sudut lain Pasar Gede, terdapat kedai dawet lain yang tak kalah istimewa, yaitu Dawet Mbah Harso. Meski namanya tidak sepopuler Bu Dermi, cita rasa yang ditawarkan Mbah Harso mampu bersaing dan bahkan menjadi favorit bagi warga lokal maupun wisatawan yang ingin mencicipi variasi rasa berbeda.
Dawet Mbah Harso menawarkan lima varian menu dengan  masing-masing keunikan tersendiri, yaitu es dawet telasih, es dawet gempol, es dawet durian, es gempol pleret, dan es dugem ple. Nama terakhir mungkin terdengar unik "dugem ple" bukan berarti minuman anak muda masa kini, melainkan singkatan dari duwet gempol pleret, kombinasi bahan-bahan tradisional yang kaya rasa dan tekstur.
Setiap gelas dawet diolah dengan bahan-bahan segar yang diracik langsung oleh tangan-tangan terampil di balik meja sederhana milik Mbah Harso. Dalam satu porsi, pengunjung dapat menemukan isian lengkap seperti jenang sumsum, ketan hitam, telasih, nangka, cendol, santan, dan air gula merah. Kombinasi itu menghasilkan cita rasa mondo (tidak terlalu manis) berpadu dengan gurih santan, menciptakan rasa segar yang pas di tenggorokan, terutama saat siang hari.
Harga yang ditawarkan sangat bersahabat, mulai dari Rp10.000 hingga Rp12.000 per gelas. Dengan harga tersebut, pembeli tak hanya mendapatkan minuman segar, tetapi juga pengalaman menikmati warisan kuliner tradisional yang terus dijaga keasliannya.
Keunggulan Dawet Mbah Harso terletak pada keseimbangan rasa dan kesegaran bahan-bahannya. "Dawetnya nggak terlalu manis, tapi segar banget. Santannya gurih dan enak," ujar penulis ketika mencicipi es dawet Mbah Harso di Pasar Gede.
Selain rasanya yang memanjakan lidah, suasana di sekitar Pasar Gede juga menambah kesan tradisional. Suara pedagang yang bersahutan, aroma jajanan tradisional, serta deretan bangunan berarsitektur khas Tionghoa dan Jawa menjadi latar untuk menikmati semangkuk dawet dingin. Tak jarang, wisatawan menyempatkan diri berfoto di depan kios Mbah Harso sebagai kenang-kenangan sebelum melanjutkan perjalanan.
Dengan kombinasi rasa autentik, harga terjangkau, dan suasana pasar yang khas, Dawet Mbah Harso menjadi bukti bahwa kuliner tradisional masih mampu bertahan di tengah gempuran minuman modern. Bagi siapa pun yang ingin merasakan nuansa tradisional Solo, jangan lupa untuk singgah sejenak ke Pasar Gede menikmati dawet Mbah Harso.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI