Mohon tunggu...
Dianisa Febriyana
Dianisa Febriyana Mohon Tunggu... Jurnalis - mahasiswa UNITIRTA

aku masih maba

Selanjutnya

Tutup

Politik

Semangat Berkuasa sebagai Pengantar Kehancuran

7 Desember 2019   16:47 Diperbarui: 7 Desember 2019   16:44 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sejak manusia pertama kali diciptakan politik pun turut diciptakan. Dimulai dari penciptaan Nabi Adam yang rencananya akan dijadikan sebagai khalifah pertama di dunia. Setelah itu ada Nabi Daud yang menjadi khalifah bagi umatnya dan terakhir ada Nabi Muhammad sebagai khalifah bagi umat islam pada masa itu sebelum digantikan oleh Khulafa ar-Rasyidin yang merupakan sahabat-sahabat Nabi Muhammad. 

Politik merupakan seni untuk mendapatkan kekuasaan dan melakukan perubahan dunia ke arah yang lebih baik. Politik diciptakan karena adanya wilayah. Tak ayal dengan adanya politik sering menimbulkan persaingan kekuasaan dan perebutan pengaruh, yang berkuasa dan berpengsaruh dianggap paling benar dan tidak ada satu pun yang dapat menepisnya. 

Di era globalisasi yang sangat bebas ini, suatu negara dapat dengan mudahnya masuk ke dalam negara lain. Tujuannya bermacam-macam, menanam investasi atau menyebarkan pengaruh atau ideologi yang dimiliki. Sungguh bahaya jika suatu negara dapat dimasuki oleh negara lain, hal terburuk yaitu kekuasan suatu negara yang di rebut oleh negara lain dan diambil alih untuk kepentingan negara perebut itu. 

Dan hal yang akan terjadi pada negara yang telah direbut kekuasaannya adalah kehancuran. Semua yang telah diambil tidak bisa diambil kembali dan lagipula tidak aka nada lagi kekuatan untuk merebutnya karena kekuasaan telah diambil alih. Maka dalam suatu negara, pemimpin memang berperan penting untuk menjaga ketahanan negara agartidak terpecah belah dan tetap utuh. 

Dalam suatu wilayah juga diperlukan adanya pemimpin yang dapat melakukan perubahan dalam wilayah tersebut. Upaya yang dapat dilakukan untuk mendapatkan kekuasaan salah satunya adalah dengan cara pemilihan umum. Dewasa ini banyak orang yang berbondong-bondong untuk menjadi pemimpin, mulai dari tingkat terendah sebagai kepala desa sampai tingkat tertinggi yaitu sebagai presiden. 

Pemilihan umum dianggap sebagai penentu kesuksesan para calon pemegang kekuasaan dan kampanye merupakan cara yang digunakan untuk mendapatkan suara dari rakyat. Banyak cara yang digunakan oleh calon pemegang kekuasaan agar mendapatkan perhatian rakyat berupa suara dan dukungan. Dengan persaingan yang sangat sulit, tidak dapat dipungkiri para calon pemegang kekuasaan melakukan banyak cara agar dirinya menang mulai dari cara yang bersih maupun dengan cara yang kotor. 

Dalam suatu negara pasti memiliki banyak perbedaan di dalamnya. Sebagai contoh negara Indonesia kita tercinta ini, Indonesia memiliki banyak keragaman mulai dari keragaman suku, bahasa, agama, ras bahkan sifat yang dimiliki oleh masing-masing rakyat pun berbeda. Tidak bisa dipungkiri akan muncul konflik berasaskan SARA di Indonesia yang ditimbulkan dari keragaman tersebut. Sejak dini kita sudah diajarkan yang namanya sifat nasionalisme dan toleransi. 

Saat itu bagaikan sebuah doktrin yang tertanam bahwa sikap nasionalisme itu merupakan hal baik dan harus dilakukan. Namun ternyata jika seseorang bahkan sebuah kelompok tertentu menerapkan sikap nasionalisme, hal yang akan terjadi selanjutnya adalah perpecahan. Perpecahan akan mengakibatkan suatu negara hancur seperti perpecahan yang terjadi antara Jerman Barat dan Jerman Timur. 

Negara tersebut terpecah karena adanya nasionalisme. Namun di sini ditegaskan bahwa negara kita ini, memiliki bentuk pemerintahan berbentuk Demokrasi. nasionalisme disini berfungsi sebagai jalan untuk mencapai demokrasi. Indonesia juga menggunakan pemilihan umum sebagai tanda bahwa Indonesia merupakan negara yang demokrasi atas keberagamannya. 

Seseorang yang berambisi dengan kekuasaan akan melakukan berbagai upaya agar mendapatkan kekuasan. Bagi mereka yang percaya kekuasaan adalah segalanya, mereka akan merelakan harta benda bahkan harga diri untuk mendapatkan suara dan dukungan rakyat. Namun terkadang buah hasil dari strategi yang mereka korbankan tidak sesuai dengan apa yang telah dikorbankan. Walaupun sudah banyak contoh yang terlihat seperti gagalnya calon-calon wakil rakyat yang kalah dalam pemilu, namun masih banyak pula yang menganggap hal itu bukan hal yang buruk. 

Dilihat dari banyaknya orang-orang yang ingin mendaftarkan diri sebagai wakil rakyat. Sebenarnya hal yang dituju hanya satu, yaitu kekuasaan. Mereka menganggap bahwa kekuasaan merupakan jalan untuk kebebasan. Kebebasan disini berarti kebebasan untuk mengatur jalannya suatu lembaga yang dikuasai. Memegang kekuasaan dalam negara berarti memegang wewenang atas jalannya suatu negara. Orang yang berkuasa akan mengatur apapun dalam hal bernegara bahkan bermasyarakat. Peraturan negara, jalannya ekonomi dan keuangan, serta pola ketahanan negara diatur oleh sang pemilik kekuasaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun