Mohon tunggu...
Wahyu Dian Andriana
Wahyu Dian Andriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ayo, berliterasi!

Pecinta Negeri Literasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sumpah Pemuda: Simbolisasi dan Revitalisasi Bahasa Indonesia

22 Oktober 2021   09:30 Diperbarui: 24 Oktober 2021   18:58 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: junjunglah tinggi tiga ikrar dalam kibar merah putih Bangsa Indonesia


Probolinggo – Kongres Pemoeda Ke-II telah melahirkan ikrar Sumpah Pemuda. Ikrar pemuda pada 28 Oktober 1928 adalah wujud kristalisasi gagasan dari para pemuda Indonesia. Sebagai wujud kristalisasi gagasan, Sumpah Pemuda dapat direpresentasikan melalui bahasa Indonesia. Dengan begitu, bahasa Indonesia menjadi suatu simbolisasi dari bangsa Indonesia.

Bahasa Indonesia sebagai simbolisasi bangsa Indonesia secara resmi tercantum dalam UU Nomor 24 Tahun 2009 Pasal 25. Undang-undang tersebut menerangkan beberapa fungsi dari bahasa Indonesia, yaitu sebagai jati diri bangsa, kebanggaan nasional, alat pemersatu bangsa, dan alat komunikasi bagi sesama orang Indonesia.

Berdasarkan fungsi tersebut, bahasa Indonesia berhasil diakui dan dijadikan sebagai bahasa persatuan dari bangsa Indonesia. Pengakuan itu membuktikan bahwa bahasa Indonesia memang efektif dan efisien sebagai lingua franca dari bangsa Indonesia. Pemilihan bahasa Indonesia sebagai lingua franca ditentukan oleh kemudahan dalam mempelajarinya dan persebarannya yang luas sehingga dikuasai banyak orang.

Kilas Balik Pengukuhan Bahasa Indonesia 

Jas Merah! “Djangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah,” ujar Bung Karno dalam oratornya pada 17 Agustus 1966. Orator itu mengisyaratkan orang Indonesia harus mengingat setiap perjalanan Indonesia, salah satunya momentum Sumpah Pemuda. 

Para pemuda Indonesia dari berbagai daerah mengadakan rapat pemuda atau yang disebut dengan kongres pemuda. Kongres pemuda merupakan wujud aksi kepemudaan dalam memperjuangkan bangsa Indonesia. Selain itu, juga menjadi tonggak kekuatan, kesadaran, kesatuan, dan ketangguhan dari pemuda Indonesia dalam melahirkan cita-cita Indonesia yang berwujud tiga ikrar:

“Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.”

“Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.”

“Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.”

Ikrar terakhir menjadi momentum pengukuhan bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional. Pengukuhan bahasa Indonesia menjadi tanda dari sikap persaudaraan dan persatuan antarsesama. Dengan adanya sikap persaudaraan dan persatuan, akan timbul rasa memiliki dan menjaga hasil perjuangan para pemuda saat itu.

Simbolisasi Bahasa Indonesia di Masa Kini

Setelah momentum tersebut, bahasa Indonesia mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang pesat. Hal itu disebabkan oleh adanya simbolisasi bahasa Indonesia di masa kini. Simbolisasi bahasa Indonesia begitu diupayakan oleh generasi penerus bangsa agar bahasa Indonesia tidak kehilangan pemaknaannya. Sebab pemaknaan tersebut dapat mencerminkan pesan dari setiap perilaku orang Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun