Mohon tunggu...
Dian Arwana
Dian Arwana Mohon Tunggu... Lainnya - Semoga bermanfaat

Seorang mahasiswi UIN Sumatera Utara, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Langkah yang Searah, antara Tarbiyah dan Dakwah

8 Agustus 2020   21:17 Diperbarui: 8 Agustus 2020   21:16 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan sebuah sistem paling dasar yang mengawali setiap kegiatan manusia di muka bumi ini. Dimana pendidikan merupakan sebuah jalan untuk meraih ilmu sebanyak-banyaknya yang kelak mungkin bisa menjadi solusi dari segala masalah yang mungkin saja terjadi dan meningkatkan kualitas hidup manusia itu sendiri. Dengan belajar, maka kita akan mengenal, mengerti, memahami, mengamalkan serta mengenalkan dan mampu mengajak orang lain untuk mengetahui juga tentang apa yang telah kita telaah selama ini (berbagi ilmu). Maka, dakwah tak akan pernah lepas dari sebuah proses pembelajaran dan pengamalan. Sebab, bagaimana bisa kita menyampaikan sesuatu hal sedang kita belum memahami apa yang kita sampaikan dan mampu menerapkan ilmu-ilmu tersebut dalam hidup kita terlebih dulu. Terlebih bila kita berhubungan dengan materi seputar agama islam, dimana kita menyebarkan sebuah ilmu yang sangat kuat kaitannya dengan keimanan. Bukankah hal itu bisa membuat kepercayaan orang menjadi hilang terhadap apa yang kita sampaikan?


Sebelum kita mampu untuk mendakwahkan suatu ilmu atau ajaran, maka amalkan dahulu ilmu yang kita ketahui itu pada diri kita sendiri. Ilmu tanpa amal maka hanya seperti gunungan pasir di sebuah gurun yang habis terbang bersama badai angin, tak berbekas dan membekas bagi siapa saja. Hidup adalah proses panjang bagi umat manusia untuk terus belajar dan mengajarkan. Tanpa ilmu, maka manusia akan terjebak dalam dunia yang gersang dan penuh kehampaan. Tak ada ghirah untuk mengenal alam semesta, mencintai Sang Empu jagad raya, kehidupan berjalan dengan seadanya serta banyak hal lagi yang tak bisa kita rasakan tanpa mengecap terlebih dahulu bagaimana manisnya ilmu-ilmu yang bermanfaat.


Istimewanya, ilmu-ilmu yang telah kita kaji dan amalkan pada diri itu tak akan pernah habis walau sudah kita bagikan kepada orang lain, bahkan kepada seluruh manusia di bumi ini sekalipun. Ilmu bukanlah suatu zat yang akan berkurang apabila diberikan kepada orang lain, justru ilmu akan semakin berkembang dan menemukan titik-titik terang baru yang mampu membuat kita menjadi lebih paham dan kekal dalam ingatan. Belajar adalah suatu langkah awal yang hendak kita lakukan untuk menguasai ilmu. Selanjutnya, mengamalkan ilmu merupakan lanjutan langkah yang akan membuat kita menjadi sosok yang lebih bijak dalam menjalani hidup. Hingga pada langkah terakhir, kita harus menyampaikan dan mengajak orang-orang yang belum tahu untuk menjadi mafhum (berdakwah). Ketahuilah, berbagi ilmu itu bukti kita menjaga ilmu-ilmu tersebut supaya tidak lupa dan lalai dari mengamalkannya.


Ketika pendidikan merupakan sebuah proses, jalan atau cara bagi manusia menjadi seseorang, maka dakwah adalah seruan kepada orang-orang diluar sana untuk menjadi terdidik dan beradab. Dalam konteks ini, pendidikan sendiri bukan hanya untuk mencari dan mengajarkan sebuah ilmu. Melainkan jika dihubungkan dengan dakwah keagamaan islam maka pendidikan ini akan berada pada jalur menjadi serta mencetak para pembelajar yang sesungguhnya. Dimana mereka mampu mengembangkan banyak  ilmu pengetahuan, hingga menemukan teori-teori baru dalam berbagai bidang keilmuan yang akan mendorong semakin banyaknya ahli-ahli yang lahir dari agama islam sendiri. Sehingga kedepannya diharapkan dengan seimbangnya antara gerak pendidikan dalam jalur dakwah keagamaan islam ini mampu meningkatkan dan mendukung umat dalam proses pembangunan peradaban yang lebih baik di masa depan.


Antara pendidikan serta dakwah keagaaman islam ini masing-masing mempunyai posisi yang sama pentingnya dalam aktivitas manusia selama ia hidup. Dua hal ini tidak dapat kita pisahkan melainkan mereka hadir untuk berjalan dalam langkah yang beriringan. Dimana dimulai dari pendidikan atau dalam islam disebut dengan tarbiyah. Tarbiyah hadir untuk membuat manusia itu menjadi terdidik dan siap mendidik dengan segala potensi, ilmu dan kemampuan yang ia miliki. Lalu setelah manusia tersebut telah mantap dalam urursan tarbiyahnya, maka dakwah akan memegang kendali selanjutnya untuk memulai aksinya mengajak dan menyebarkan ilmu-ilmu dalam ajaran islam.


Beruntungnya, dalam jurusan komunikasi penyiaran islam sendiri berisi tentang pengajaran mengenai dakwah yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswanya. Sehingga dengan adanya hal ini mampu mempermudah kita untuk belajar mengenai cara-cara yang tepat dalam menyampaikan dakwah kepada orang-orang. Hal ini juga mampu mematahkan stigma masyarakat dimana banyak dari mereka masih menganggap bahwa aktivitas dakwah ini bukanlah hal yang ilmiah. Untuk itu, sebagai mahasiswa dari salah satu jurusan dalam fakultas dakwah ini tentu kita akan meluruskan dan membawa kembali pemahaman sebenarnya mengenai aktivitas dakwah. Maka dari itu, sebelum berdakwah kita perlu untuk belajar secara tekun dan mendalami kajian-kajian ilmu yang mampu mendukung kita untuk mencari, mengamalkan, dan menyebarkan ilmu tersebut.


Terakhir, antara tarbiyah (pendidikan) dan dakwah ini dapat diibaratkan sebagai sebuah pohon yang rimbun dan subur. Dimana, akar pohon tersebut merupakan ilmu yang yang bersumber dari berbagai macam kajian yang akan mengokohkan sebuah batang yang tumbuh dan berdiri tegak diatas tanah. Batang ini sendiri bersumber dari amal, yang mana amal ini merupakan proses seorang manusia menerapkan segala ilmu yang ia punya dalam kehidupannya. Sehingga dengan tumbuhnya batang yang kokoh tersebut, akan muncul banyak daun yang diidentikkan sebagai hasil dari amalan-amalan yang dilakukan (pahala dan keberkahan). Sampai pada akhirnya pohon-pohon tersebut mengahasilkan buah-buah yang manis dan bisa dinikmati oleh setiap orang, dimana buah tersebut adalah hasil dakwah kita kepada orang-orang diluar sana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun