Profil Singkat Dr. Mamun Murod Al-Barbasyi M.Si, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta

Dr.Ma'mun Murod Al-barbasyi M.Si, atau biasa dipanggil dengan sebutan Ma'mun merupakan salah satu dosen tetap di salah satu perguruan tinggi swasta yang berada di Cirendeu, Tangerang Selatan. Ia lahir di Berebes, 13 Juni 1973. Usianya saat ini sudah menginjak 48 tahun. Ia memiliki istri yang bernama Hikmah Maemy Pramesti dan dari pernikahannya tersebut ia dikaruniai 3 orang anak. 

Pada saat masih belia, ia sekolah di TK Jagalempeni Wanasari. Lalu, melanjutkan ke SD Negeri II Wanasari. Setelah lulus dari sekokah dasar, ia memilih SMP Negeri II Jatibarang untuk menamatkan pendidikannya di jenjang menengah pertama. Kemudian, ia masuk MAN Tambakberebes Jombang, Jatim.

Untuk mendapatkan gelar S1 nya, ia memilih masuk di FISIP Universitas Muhammadiyah, Malang. Ia juga mengambil Program Ilmu Politik Pascasarjana Universitas Airlangga pada tahun 1999. Terakhir, ia menamatkan pendidikan tingginya di Program Dokter Ilmu Politik Universitas Indonesia, pada tahun 2016 silam. 

Tak hanya itu, ia juga seorang santri yang mengeyam Pendidikan Non-Formal di Madrasah Diniyah Awwaliyah Jagalempeni Brebes tahun 1985, Madrasah Diniyah Wustho Jagalempeni Brebes tahun 1987, Madrasah Al-Qur'an Bahrul Ulum Tambakberas Jombang tahun 1990, dan Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang tahun 1991. 

Sejak tahun 2000, ia menjadi dosen tetap untuk prodi ilmu politik di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Tak hanya itu saja, pada tahun 2019 hingga sampai saat ini ia memegang jabatan sebagai Dekan di Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Ma'mun tak hanya menjadi seorang pengajar saja, tetapi ia juga masuk ke dunia perpolitikan dengan menjabat sebagai Sekretaris Departemen Agama untuk DPP Demokrat. Namun, pada awal tahun 2013 silam, Para politisi Partai Demokrat yang dikenal sebagai "Loyalis" Anas Urbaningrum dipreteli dari struktural Partai. 

Salah satunya, Ma'mun Murod Al-Barbasy yang "dipecat" oleh Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Usai "Pemecatan" itu, Ma'mun Murod Al-Barbasy lebih banyak mengisi harinya di dunia akademik. Setelah hampir 5 tahun, tiba-tiba dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta itu kembali aktif di partai politik. 

Tepatnya di Partai Amanat Nasional. Ia kembali keaktifannya di dunia politik dengan menjadi salah satu calon legislatif (Caleg) dalam Pemilu 2019 tingkat DPR-RI, pada tanggal 17 April 2019 lalu. Dia bertarung di daerah pemilihan (Dapil) Jawa Tengah IX. Namun, ia gagal dalam pemilihan tersebut.

Tak hanya itu saja, Ma'mun juga sering menulis buku. Salah satu buku yang di tulis olehnya sempat kontroversial adalah "Anas Urbaningrum Tumbal Politik Cikeas". Buku tersebut sempat menghilang dari peredaran di sejumlah toko buku. Kini, buku karya Ma'mun Murod Al-Barbasy itu beredar dan dijual secara bebas di jalan-jalan Ibu Kota Jakarta. 

Sejumlah pedagang menjual buku yang sempat menghebohkan dunia politik di Tanah Air itu. Sejumlah pedagang menawarkan buku tersebut di Perempatan Kuningan, Jakarta Selatan. Buku tersebut ditulis oleh orang dekat Anas yang juga dipecat dari posisi di DPP Partai Demokrat tanpa penjelasan apa pun bersamaan dengan lengsernya Anas Urbaningrum.