Mohon tunggu...
Diana
Diana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Bioteknologi, Universitas Kristen Duta Wacana

--

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pencegahan Dini Penyakit Tular Vektor Leptospirosis

11 Juli 2020   01:05 Diperbarui: 11 Juli 2020   01:11 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri berbentuk spiral dengan nama  Leptospira interrogans bakteri ini terkandung di dalam air urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri ini. Beberapa jenis hewan yang dapat menjadi pembawa leptospirosis adalah anjing, tikus, kucing dan kelompok hewan ternak seperti sapi atau babi. Penyakit ini  menyebar melalui air seni hewan yang terinfeksi, manusia bisa terkena leptospirosis melalui kontak langsung dengan urine hewan yang terinfeksi atau melalui air, tanah, atau makanan yang terkontaminasi urine hewan. 

Kasus penyakit ini banyak timbul pada musim hujan terutama pada daerah yang terkena banjir dan juga bisa menyebar melalui air minum yang terkontaminasi bakteri leptospira, bisa juga melalui cara kontak langsung dengan tanah yang terkontaminasi bakteri leptospira saat terdapat luka di kulit, atau pada saat menggosok mata, hidung, atau mulut dengan tanggan yang terkontaminasi dengan air atau tanah yang mengandung bakteri leptospira. Dalam kasus penyakit ini tidak semua orang yang terkena leptospirosis akan langsung menunjukkan gejala-gejalanya, bisa saja gejalanya baru muncul setelah pasien melewati masa inkubasi sekitar 10 hari, ada beberapa gejala yaitu demam tinggi hingga menggigil, sakit kepala, pendarahan, nyeri otot khususnya di daerah betis, sakit tenggorokan di sertai batuk kering, mata merah dan kulit menguning, mual, hingga muntah-muntah dan disertai diare. 

Untuk proses mediagnosis leptospirosis yaitu dengan adanya tanda-tanda penyakit leptospirosis memang menyerupai tifus dan influenza oleh sebab itu untuk memastikan apakah terkena leptospirosis atau tidak, diperlukan pemeriksaan urine, darah, riwayat penyakit pengidap oleh dokter, serta pemeriksaan fisik untuk membantu mendiagnosis leptospirosis dan mengetahui tinggat keparahan yang dialami pasien. Untuk pengobatan leptospirosis dapat diobati dengan antibiotik untuk memusnahkan kuman yaitu dengan antibiotik yang berfungsi untuk membersihkan infeksi dari golongan penicillin, streptomycine, chloramphenicol dan erythromycine. 

Cara penanganan lain dari penyakit leptospirosis adalah dengan memberikan obat sesuai dengan gejala, pemberian obat juga harus diberikan secepat mungkin sesuai resep dokter dan jika diobati selagi masih dini/awal tingkat kesembuhan penderita umumnya akan lebih cepat, bila telah terjadi komplikasi maka penderita perlu dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan yang lebih lengkap. Jika tidak ditangani leptospirosis dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan hati dan bahkan bisa kematian. 

Sedangkan untuk cara pencegahan leptospirosis yaitu dengan cara bersihkanlah sekeliling rumah anda sebelum banjir melanda, jangan sampai ada ruang untuk tikus tinggal dan beranak karena tikus merupakan salah satu hewan yang menjadi media penyebaran kuman selain kucing, anjing, sapi, dan babi. Sebisa mungkin jauhkan diri anda dari air banjir ketika banjir terjadi  jika ada bagian tubuh yang sedang terluka kuman/bakteri dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh. Selain itu anda  juga bisa melindungi diri dari leptospirosis dengan rajin mencuci tangan setiap setelah memegang hewan peliharaan dan hindari juga kontak langsung dengan urine hewan. 

Untuk informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis namun jika merasakan gejala-gejala tersebut boleh disarankan langsung berkonsultasikan kepada dokter untuk informasi lebih lanjut. Terima kasih semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun