Mohon tunggu...
Diana D. Annisa
Diana D. Annisa Mohon Tunggu... Penulis - sedang belajar menulis

Senang bergotong royong.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

3 Macam Sakit Lambung, Serupa tapi Tak Sama

19 Maret 2022   11:23 Diperbarui: 19 Maret 2022   11:25 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Sora Shimazaki from Pexels 

Sakit lambung merupakan salah satu permasalahan yang sering kita jumpai. Pola hidup dan asupan makan yang semakin beragam membuat keluhan ini mampu dirasakan siapa saja. Sakit lambung pada anak hingga orang dewasa bisa terjadi tanpa memandang usia. 

Sakit pada lambung cukup mudah dikenali. Letak lambung yang berada di perut bagian kiri atas membuat bagian tersebut terasa tidak nyaman ketika lambung sedang bermasalah. Namun, penderita sakit lambung tentu sudah sangat tahu bahwa ketidaknyamanan tidak terbatas di sana. Lambung yang bermasalah bisa menyebabkan mual, pusing, lemas, bahkan diare.

Nah, meski gejalanya hampir sama, sebaiknya kamu segera periksakan diri apabila merasakan gejala nyeri lambung. Konsultasi dengan ahli membuat kamu tahu apa penyebabnya dan sakit lambung apa obatnya. Sekarang, yuk simak bersama masalah lambung yang umum dijumpai di sekitar kita.

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

Penyakit GERD cukup familiar di kalangan masyarakat. Biasanya, orang menyebut ini sebagai sakit lambung kronis. Ya tentu rasa sakitnya tidak bisa dianggap main-main. Beberapa tandanya adalah sulit menelan, mual, sensasi terbakar di dada, dan rasa asam pada mulut hingga sulit tidur. GERD terjadi karena asam lambung mengalir ke kerongkongan secara berkala. Nah, aktivitas itu yang lama-kelamaan mengiritasi kerongkongan (esofagus).

Gastritis

Gastritis merupakan peradangan kronis pada mukosa lambung. Umumnya, penyakit ini disebabkan oleh pola hidup yang salah, obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID), dan infeksi dari bakteri Helicobacter Pylori. Jika dibiarkan, permasalahan ini bisa berujung pada timbulnya kanker lambung hingga kematian.


Menurut data WHO, prevalensi terjadinya gastritis di Indonesia cukup tinggi. Bahkan pada tahun 2017 Kemenkes RI juga mencatat 60,86% pasien rawat inap disebabkan oleh penyakit ini. Sayangnya meski tergolong berbahaya dan pengidapnya banyak, orang masih abai dan menganggap remeh gastritis hingga akhirnya kondisi lambung tidak kunjung membaik. 

Dispepsia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun