Tembalang, Semarang - Jumat, 26 September 2025 - Dunia pendidikan dasar kembali mendapat angin segar dengan hadirnya sebuah e-book inovatif berjudul "Belajar Perubahan dengan Cerita Seru". Buku digital ini disusun oleh Diana Aulia, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Semarang, sebagai bentuk kontribusi nyata dalam program Bhakti Akademisi.
E-book ini mengemas pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) dalam bentuk cerita menarik, ilustrasi penuh warna, dan aktivitas eksperimen sederhana. Lebih dari sekadar bahan bacaan, e-book ini mengajak siswa untuk mengalami langsung proses belajar melalui percobaan, permainan peran, hingga kuis interaktif.
Dalam e-book ini, tokoh-tokoh anak seperti Dira, Aga, Mia, hingga Ian dijadikan pintu masuk untuk memahami berbagai konsep IPAS.
- Dira penasaran mengapa es mencair atau cuaca bisa berubah dari cerah ke hujan.
- Aga dan Mia belajar mengenali penghuni alam, baik biotik maupun abiotik.
- Ian menemukan fakta tentang rantai makanan saat melihat ayam dan ular di sawah.
- Sinta belajar tentang simbiosis saat melihat burung, kupu-kupu, dan benalu di pohon mangga.
Dengan alur cerita sederhana yang dekat dengan kehidupan anak-anak, materi IPAS menjadi lebih mudah dipahami dan menyenangkan.
Keunikan buku ini adalah adanya aktivitas eksperimen yang bisa langsung dipraktikkan siswa. Misalnya, percobaan menaruh dua pot tanaman kacang hijau di tempat terang dan gelap untuk membuktikan pentingnya cahaya matahari bagi pertumbuhan.
Ada juga simulasi rantai makanan di kelas dengan kartu bergambar, di mana siswa berperan sebagai rumput, sapi, harimau, hingga jamur. Dari sini, anak-anak belajar bahwa setiap makhluk hidup punya peran penting dalam menjaga keseimbangan alam.
Sebagai bentuk implementasi nyata, penulis menjalin kerja sama dengan SDN Sendangguwo 01, Semarang. Sekolah ini menjadi mitra penerima e-book edukatif tersebut dan sekaligus tempat uji coba penerapan materi dalam pembelajaran.
Kepala SDN Sendangguwo 01 menyebut bahwa kolaborasi ini sangat bermanfaat:
"Siswa kami merasa lebih antusias ketika belajar IPAS dengan metode cerita dan percobaan sederhana. E-book ini membantu guru menyampaikan materi dengan cara yang lebih dekat dengan dunia anak-anak," ujarnya.
Selain guru, siswa pun merasakan manfaat dari media belajar baru ini. Beberapa di antara mereka mengaku lebih mudah memahami pelajaran karena disajikan dengan gambar berwarna, alur cerita, dan aktivitas bermain.
Program ini juga menjadi sarana bagi mahasiswa UNNES, khususnya dari PGSD, untuk mengimplementasikan ilmu dan kreativitas mereka dalam dunia pendidikan nyata. Melalui Bhakti Akademisi, mahasiswa tidak hanya belajar di bangku kuliah, tetapi juga berperan aktif dalam memberikan kontribusi langsung kepada sekolah mitra.
"Dengan kegiatan ini, mahasiswa dapat melatih keterampilan mengajar, menulis bahan ajar, dan berinteraksi langsung dengan siswa sekolah dasar. Harapannya, sinergi antara kampus dan sekolah dasar bisa terus berlanjut," ujar Diana Aulia.
Selain memberikan pemahaman tentang konsep IPAS, buku ini juga menyelipkan pesan moral tentang kepedulian terhadap lingkungan. Anak-anak diajak untuk menyadari bahwa menjaga tumbuhan, hewan, dan lingkungan sama artinya dengan menjaga kehidupan.
"Alam adalah rumah kita bersama. Dengan menjaga tumbuhan, hewan, dan lingkungan, berarti kita menjaga kehidupan," tulis penulis dalam pengantar bukunya.
Kerja sama antara mahasiswa UNNES dan SDN Sendangguwo 01 menunjukkan bahwa literasi digital dan inovasi pembelajaran sudah mulai diterapkan di sekolah dasar. Dengan memanfaatkan e-book interaktif, siswa tidak hanya membaca, tetapi juga belajar kritis, bereksperimen, dan bekerja sama dalam kelompok.
Lebih jauh, model pembelajaran seperti ini dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain yang ingin menghadirkan suasana belajar lebih hidup, kreatif, dan relevan dengan perkembangan zaman.
E-book "Belajar Perubahan dengan Cerita Seru" bukan sekadar buku, melainkan jembatan antara teori dan pengalaman nyata. Dengan dukungan SDN Sendangguwo 01 sebagai mitra penerima dan keterlibatan mahasiswa UNNES melalui Bhakti Akademisi, karya ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi guru, siswa, bahkan orang tua dalam menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan.
Dengan cara ini, belajar IPAS tak lagi dianggap sulit atau membosankan, melainkan bisa menjadi petualangan seru yang mendekatkan anak pada alam dan kehidupan sehari-hari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI