Semalam, kawan lamaku datang kembali ke kamarku
Tapi ia enggan menyapaku lagi
Ia hanya duduk di samping kasurku, memperhatikan lelahku yang tak seperti dulu
Dulu, aku dan dia sering bermain di bawah pohon depan rumah
Namun daun yang jatuh tak pernah sampai pada bahunya yang kecil
Tubuhnya tak pernah bisa menahan apapun yang jatuh
Petak umpet adalah permainan kesukaannya, dia selalu menang dalam persembunyian
Temanku ini tak pernah lelah, sekalipun kita bermain dalam putaran jarum jam yang panjang, hanya bajuku saja yang basah penuh keringat kelelahan
Jika hujan datang, aku akan lari masuk ke rumah. Sementara dia hanya tertawa padaku dengan wajah pucatnya
Entah, sampai sekarang teman lamaku masih enggan seperti dulu lagi. Dia telah berubah
Terakhir yang ia katakan padaku hanyalah ;
"Bagaimana kita bisa bermain seperti dulu lagi ? tubuhmu semakin besar, masalah hidupmu bertambah banyak dan kau telah dewasa. Sementara aku masih lah seorang anak kecil yang bermain di dalam gudang rumahmu"
Aku kembali memikirkan kalimat darinya
Dan aku sadar bahwa bukan dia yang berubah, tapi aku.
Tangerng, 13 Januari 2018
Diana.