Mohon tunggu...
Dian Hamina
Dian Hamina Mohon Tunggu... Guru - Guru

Life must go on

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Melukis dengan Garpu Plastik untuk Anak Usia Dini

23 November 2022   19:46 Diperbarui: 23 November 2022   22:17 1211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

melukis-2-637e3842c57afb0e57478652.jpg
melukis-2-637e3842c57afb0e57478652.jpg
melukis-4-637e385a08a8b5768a1e8ce2.jpg
melukis-4-637e385a08a8b5768a1e8ce2.jpg
Anak usia dini adalah individu yang sedang menjalani suatu proses pertumbuhan dan perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Masa usia dini disebut dengan usia emas atau golden age. Pada usia inilah kesempatan yang sangat efektif untuk membangun seluruh aspek perkembangannya. Oleh karena itu, anak usia dini membutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhannya agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal.

Dalam menentukan perkembangan anak bukan hanya dilihat dari intelegensi (kecerdasan) seperti berhitung, membaca, menulis dan lain sebagainya melainkan juga pada kreativitas anak. Kreativitas dapat dikembangkan dalam bidang apa saja, seperti bidang seni, motorik, bahasa dan lainnya. Kegiatan pengembangan kreativitas seni didalam pembelajaran diantaranya: meronce, menggambar, menganyam, menempel, melukis dan lain sebagainya. 

Guru dan orang tua dapat mengembangkan kreativitas seni anak, khususnya pada kreativitas seni lukis anak dengan kegiatan yang menarik, lingkungan belajar yang aman dan sehat, menyediakan media dan alat pembelajaran yang bervariasi serta metode yang digunakan dapat meningkatkan kreativitas seni lukis anak agar perkembangan kreativitas anak dapat berkembang secara optimal sehingga melukis jadi kegiatan menyenangkan bagi anak. Salah satunya yaitu melalui kegiatan melukis menggunakan garpu plastik.

Menurut Umama  (2016: 103-104) “Alat lukis tidak terpaku hanya pada kuas, melainkan bisa menggunakan ranting, daun, spons cuci piring, kain yang digumpulkan, bahkan tangan dan kaki pun dapat  menjadi media melukis (sekaligus menstimulasi sensori anak). Bisa menggunakan apapun untuk media melukis, yang akan sangat bermanfaat untuk menumbuhkan kreativitas anak-anak”.

Rangkuti (2016: 151), menjelaskan media melukis tidak selalu harus menggunakan kuas, bisa juga menggunakan media lain untuk melukis, seperti menggunakan garpu untuk melukis. 

Charner dan Murphy (2006: 22) menyebutkan, benda-benda yang bisa digunakan untuk melukis, seperti: rol rambut, mur dan baut, balok cetak, batu bata, penghancur sayuran, benda-benda plastik, tutup tempat deterjen cair, sisir, garpu plastik, dan keranjang buah.

Melukis dengan garpu plastik adalah suatu proses membuat gambar dengan menggunakan garpu plastik. Dengan cara mencelupkan/ menempelkan garpu plastik keatas cat dan mencapkannya/menyapukannya di atas kertas. Melukis dengan garpu plastik akan menjadi kegiatan sangat menyenangkan bagi anak-anak karena menggunakan garpu plastik untuk melukis itu merupakan suatu hal yang unik bagi anak dan alat yang mudah di dapat. 

Rangkuti (2016: 151) menyebutkan manfaat aktivitas Painting With Fork (melukis dengan garpu) yaitu, stimulasi ingatan anak mengenai warna, sensory play, kesabaran dan konsentrasi, fokus dan imajinasi serta seni melukis.

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam melukis dengan garpu plastik, yaitu:

          *Alat :

  • Garpu Plastik, digunakan sebagai alat untuk melukis.
  • Kuas, digunakan untuk memvariasikan atau mengkombinasikan bentuk lukisan.
  • Spidol Warna, digunakan juga untuk memvariasikan atau mengkombinasikan bentuk lukisan.
  • Piring Plastik, digunakan untuk meletakkan cat.
  • Tisu, digunakan agar kegiatan yang dilakukan terjaga kebersihannya. 

*Bahan :

  • Cat Air, digunakan untuk melukis sebagai bahan warna. Cat merupakan bahan utama dalam melukis.
  • Kertas HVS, digunakan sebagai tempat melukis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun