Kami duduk di rumput sambil ngobrol sementara Hanna asyik mengigit roti coklat. Senang kalau tidak rewel begini. Kira-kira jam 9.30 Hanna dan ibunya pamit karena harus menjemput sekolah Ghifari (kakak Hanna), bersamaan dengan itu Mbak Retno sudah sampai di Candi Prambanan.
Matahari sudah mulai meninggi. Saya dan Mbak Retno memutuskan untuk mencari tempat teduh sambil menunggu momen sepi untuk berfoto. Bukannya semakin berkurang, justru pengunjung makin bertambah. Rupanya panas terik matahari bukan penghalang.Â
Jam sudah menunjukkan hampir pukul 12.00. Rasa lapar memaksa kami bergerak. Tidak perlu berjalan terlalu jauh kami langsung menemukan sebuah resto. Mbak Retno memilih kwetiau goreng dan kopi panas, sedangkan saya rice bowl ayam sambal matah dan teh. Menu sarapan sekaligus makan siang kami.Â
Selesai makan siang, kami berkeliling dulu ke kompleks Candi Siwa sebelum melanjutkan foto-foto dengan KAWS. Di kompleks candi utama sedang ada restorasi candi perwara dan pemeliharaan. Saya sarankan tetap menggunakan masker karena kemungkinan banyak debu-debu. Pengunjung tidak terlalu ramai di area candi. Jumlah wisatawan mancanegara dan domestik terlihat imbang.Â
Memandang KAWS dari kejauhan tidak kalah cantiknya. Seolah menyempil di antara batu-batu candi yang berserakan. Spot foto dengan KAWS ada di area sisi utara. Bisa juga dari atas Candi Wisnu atau Candi Garuda. Setelah lelah berkeliling dan foto-foto kami kembali ke pelataran.
Seharian Bersama KAWS Holiday di Candi PrambananÂ
Sesampainya di pelataran ternyata pengunjung malah mulai berdatangan. Menepi ke pinggir adalah pilihan yang benar. Seperti KAWS yang berbaring santai memandang langit menikmati me time, itulah yang kami lakukan. Hanya sekedar duduk melihat patung pink besar rebahan di depan mata ternyata membuat hati tenang dan rileks.Â