Mohon tunggu...
Dian MuhamadFadillah
Dian MuhamadFadillah Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan, Penulis, Motivator

Menulis, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mencintai Musibah

31 Januari 2024   11:40 Diperbarui: 31 Januari 2024   12:11 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
copyright dian taken from AI

MENCINTAI MUSIBAH

Oleh Dian Muhamad Fadillah, S.Sos., M.Ag

Cahaya lampu akan sangat berguna di saat Gelap, cahaya iman akan sangat berguna di saat kita terpuruk. Kehidupan manusia didunia tidak lebih hanya sekedar singgah, mampir. Tempat yang kita tinggali hari ini suatu saat akan kita tinggalkan. Fasilitas yang mendukung kehidupan seperti rumah, kendaraan adalah alat pendukung bekal. Jika alat tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya demi kepentingan Akhirat, maka Alat tersebut akan sangat bermanfaat. Jika tidak, maka sebaliknya justru akan menjadi mudharat di kemudian kelak.

Membeli obat di apotik, sebelum memberi obat, apoteker atau dokter selalu bertanya “sakitnya apa”, jika sudah ada diagnosa, maka akan diberi obat yang disertai dengan petunjuk. Dan hebatnya si pasien selalu percaya dengan perkataan sang dokter. Karena dokter berilmu dengan Ilmunya. Begitu juga Sang Pencipta Dokter, Allah Ta’ala, Dia Mahatahu segala sesuatu dari detail penciptaannya, Dia selalu menyertai masalah dengan petunjuk-Nya. Dia pun membersamai setiap masalah yang singgah dikehidupan kita. Bahkan Dia memberikan petunjuk dalam bentuk skenario sejarah, bagaimana para Al-Anbiya dibantu Masalahnya, Ulama dibantu masalahnya, Orang-orang sholeh dibantu masalahnya, dan Bahkan orang Kafir pun dibantu Masalahnya.

Jadi, apa yang menyebabkan seorang manusia menyimpan keraguan akan Ilmu Tuhannya, tempel keyakinan di hati kita masing-masing hingga melekatlah rasa tenang, damai tanpa kekhawatiran yang menjerumuskan. Jika ada sedikit saja kekhawatiran akan badai yang tak pernah berlalu atau pelangi yang tak nampak setelah hujan. Maka, dapat disimpulkan bahwa Anda masih ragu akan Kebesaran Allah Ta’ala. Maka sebagai pelengkap rasa tenang berikut perkataan Rasulullah SAW lewat pertanyaan para sahabat kepada Beliau:

Suatu saat Sahabat bertanya siapakah yang paling berat ujiannya ya Rasululullah? beliau menjawab “Manusia yang paling berat ujiannya adalah para Nabi, kemudian orang-orang shalih, kemudian yang semisal dan seterusnya. Seseorang diuji sesuai dengan agamanya. Jika agamanya semakin kuat, semakin bertambah pula ujiannya.”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun