Unggahan Vulgar Berkedok Trauma Masa Lalu

New media selalu identik terhadap cara komunikasi tertentu. Seiring dengan berkembangnya zaman tidak luput juga dengan kemajuan teknologi terkait informasi yang menyebar dan berkembang secara pesat ke penjuru dunia, sehingga khalayak umum tahu apa yang sedang marak terjadi terkait informasi dan berita di setiap negara. 

New media tidak menetap tetapi akan terus berubah-ubah seiring berkembangnya teknologi. Mulai dari munculnya surat kabar (media cetak) blog bahkan uga podcast yang dikemas secara digital. 

Tidak hanya itu, berkat media baru yang bermunculan menciptakan media sosial seperti tik tok , youtube dan instagram memudahkan kita mencari informasi yang sedang viral selain itu kita mampu mengeskpresikan sesuatu yang diuggah ke media sosial sehingga menarik perhatian publik. Jadi dapat disimpulkan bahwa segala bentuk komunikasi yang berhubungan dengan internet mampu dikatakan sebagai new media. 

Media sosial tidak hanya menyebarkan berita namun mampu menciptakan  dan membuka peluang pekerjaan, tetapi  sangat disayangkan beberapa dari seluruh manusia  menyalahgunakan fungsi dari media sosial, saya mengambil contoh kasus berita yang sedang viral yakni gadis yang bernama Fransiska Candra alias Siskaeee berusia 23 tahun ditetapkan sebagai tersangka kasus pornografi dan UU ITE. 

Siskaeee ditahan atas kasus video viral aksi pamer payudara serta kemaluan di Bandara Yogyakarta Internasional Airport. Polisi menyita beberap barang bukti berupa hard disk berisi foto serta video dengan total ukurean file mencapai 600 gigabyte lalu handphone dimana terdapat penyimpanan 2000 file foto dan 3000 video. dimana dalam konten tersebut beliau meraut keuntungan mulai dari Rp15 juta hingga Rp20 juta yang diunggah ke platform onlyfans, bahkan konten vulgranya ini sudah menyebar dan masuk ke dalam top hits. Semua server dan basisnya ada di luar negeri. 

Dilansir melalui alasan mengapa Siskaeee melakukan hal tersebut karena pengalaman trauma masa lalu yang merenggut kejiwaanya sehingga menyebabkan siskaeee melakukan perilaku menyimpang dengan memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang dalam aspek ekonomi. Dalam ranah komunikasi antar budaya mengenai new media dapat jelas disimpulakan terhadap implikasi teknologi dan informasi terhadap KAB : 

- informasi tentang masyarakat dan budaya : berkat adanya new media yang menghadirkan beragam sosial media mampu mendekatkan yang jauh (koneksi yang terjalin)  seperti kasus Siskaeee yang menarik perhatian publik melalui video / foto vulgar yang diunggah menciptakan koneksi ujaran kebencian yang dilontarkan masyarakat, membuat orang yang tidak tahu menjadi tahu. 

Pesatnya perkembangan media sosial juga menyalahgunakan kecerdasan seperti banyak orang yang memakai fake account dan fake name dalam meraih keuntungan juga bahkan membuat hubungan dengan orang yang sama, Siskaeee akan dikenal atau bahkan sudah dikenal terkait budaya yang sama menimbulkan kesan yang negatif. 

- Past & Future : Marcus Garvey mengemukakan bahwa manusia yang tanpa pengetahuan tentang sejarah,asal usul dan budaya seperti pohon tanpa akar. tidak memiliki pegangan yang kuat untuk mengkomunikasikan sesuatu. Dimana Siskaeee trauma akan masa lalu yang dialaminya dan melakukan penyimpangan tersebut sebagai sumber mata pencaharian dalam memuaskan publik melalui video dan foto yang diunggah dan disebarkan dalam media sosial, Siskaeee tidak memiliki pendirian yang kokoh sehingga Siskaeee melalukan perilaku yang menyimpang tersebut. Walaupun sudah dihapus / diblokir tetap saja jejak / riwayat digital dalam media sosial tidak akan hilang. 

sumber : 

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211208102422-12-731309/fakta-tersangka-siskaeee-hard-disk-video-porno-600-gb-untung-rp17-m/amp