Mohon tunggu...
Diah Dyo
Diah Dyo Mohon Tunggu... Guru - Emak tangguh

Lebih menyukai cerita dengan akhir bahagia, dan berharap bisa membawa kebahagiaan untuk semua

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ini Danau Kita

29 April 2023   16:00 Diperbarui: 29 April 2023   16:02 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Hmm… segarnya.  Alhamdulillah.  Hilang hausku.” ucap Gajah sambil bersyukur.  Air danau yg jernih dan sejuk memang sangat menyegarkan di hari yang panas ini.  Karena tubuhnya besar, Gajah pun minum banyak sekali air danau yang segar itu.  

Setelah puas minum, Gajah berjalan ke sisi danau yang lebih teduh.  Ada pohon besar yang amat rindang di tepinya.  Dia duduk beristirat sambil menikmati pemandangan sekelilingnya.

“MasyaAllah, indah sekali hari ini.   Matahari bersinar cerah, langit biru bersih dihiasi awan putih yang cantik.  Sungguh indah ciptaanMu, ya Allah.”

Tak berapa lama terdengar suara derap Kuda mendekat.  Si Kuda coklat besar itu terlihat sangat lelah dan haus.  Mungkin dia banyak berlari ke sana kemari hari ini.

“Haduuuuh… aku haus sekali.” kata Kuda sambil minum danau jernih itu, “Air danau ini sejuk dan segar, hilang hausku.”

Kuda melihat sekelilingnya dan dia pun terpesona.  “Indahnya!” ucapnya sambil menengok kiri dan kanan.  “Tempat ini sangat indah.  Air danau yang segar, rumput yang hijau, pohon-pohon rindang… tepat sekali.” kata Kuda.  “Mulai hari ini, aku nyatakan bahwa danau ini adalah milikku.  Siapapun yang ingin minum di danau ini, harus minta izin dulu dariku.” ujarnya dengan sombong.

Tanpa sengaja, Gajah yang sedari tadi sedang beristirahat di bawah pohon,  mendengar semua uucapan Kuda.  Ia pun bangun dan menghampiri Kuda.

“Kuda, bagaimana mungkin danau ini milikmu? danau ini sudah ada sejak lama.” kata Gajah.

“Mungkin saja.  Kenapa tidak? Aku kan hewan hebat yang paling lincah di padang rumput ini.” jawab Kuda tak mau mengalah.

“Aku pelari terhebat di sini!” tambahnya dengan sombong.

“Waduhh Kuda… kamu sombong sekali…” ujar Gajah.  “Kalau yang bisa memiliki danau ini adalah hewan yang terhebat, maka akulah pemilik danau ini.” tambahnya.  “Ingat, badanku jauh lebih besar dari badanmu. Sudah pasti,  aku jauh lebih kuat dari kamu, Kuda sombong!” katanya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun