Kemarin saya tanya ke mbak tukang sayur yang biasa lewat depan rumah;
"Gimana kondisi pasar, Mbak? Rame ta?"
"Opo, Mbak. Pasar e isok digawe bal-balan."Â (Apa, Mbak. Pasarnya bisa dipakai buat main bola). Begitu katanya. Hehehe.
Lalu pagi hari tadi, saya pergi ke pasar, ingin tahu seperti apa kondisi Pasar Krembung, yaitu salah satu pasar tradisional yang ada di dekat rumah saya.
Hemm.. ternyata benar adanya. Kondisi pasar Krembung Sidoarjo, kurang lebih seminggu jelang lebaran (Idulfitri) tahun 2025 ini, masih sepi.
Saya datang sekitar pukul 6 pagi, pasar masih sepi, sama seperti hari-hari biasa. Lapak buah-buahan, sayur-mayur, lapak ayam, daging sapi, ikan, hingga bumbu-bumbu semua masih biasa saja. Entah karena kondisi ekonomi yang kurang baik atau memang belum mendekati lebaran, saya kurang tahu.
Harga-harga barang-barang pun belum mengalami lonjakan berarti. Misalnya ayam, masih 40.000 rupiah per kg, bawang putih 44.000 rupiah per kg, bawang merah 42.000 per kg, dan lain-lain.
Salah satu pedagang yang saya tanyai, mengatakan bahwa dagangannya lumayan ramai menjelang lebaran ini. Tapi, ya, enggak ramai sekali, sih. Mungkin nanti kalau sudah H-2 hingga H-1 lebaran akan lebih ramai.
Ya, begitulah kondisi Pasar Krembung kurang lebih seminggu jelang lebaran. Masih sama seperti hari-hari biasa.
Tapi biasanya, kalau melihat tahun-tahun lalu, memang pasar akan ramai sekali saat H-2 dan H-1 lebaran. Di saat itu, pasar akan penuh sesak, susah buat jalan. Barang-barang pun akan cepat habis. Jadi harus datang pagi-pagi sekali kalau mau enggak kehabisan barang. Hehe.