Mohon tunggu...
DIAH AYU NOVITA
DIAH AYU NOVITA Mohon Tunggu... Jurnalis - DIAH AYU NOVITA SARI NIM 181910501020

MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Selanjutnya

Tutup

Money

Pentingnya Mengerti tentang Teori Pertumbuhan Wilayah Supaya Mengetahui Tujuan Manfaatnya

17 November 2019   16:49 Diperbarui: 17 November 2019   16:51 1931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Teori pertumbuhan ekonomi wilayah merupakan bagian peting dalam analisis Ekonomi Wilayah dan Perkotaan. Alasannya jelas pertumbuhan merupakan salah satu unsur utama dalam pembangunan ekonomi wilayah dan mempunyai implikasi kebijakan yang cukup luas. Sasaran paling penting dalam analisis pertumbuhan ekonomi wilayah yaitu untuk menjelaskan alasan pada suatu daerah dapat tumbuh cepat dan ada pula yang tumbuh lambat. Selain itu, analisis pertumbuhan ekonomi wilayah juga bisa menjelaskan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan antar daerah dan alasan hal tersebut bisa terjadi.

Berbeda dengan Teori Pertumbuhan yang terdapat dalam Teori Ekonomi Makro, Teori Pertumbuhan Ekonomi Wilayah ini menekankan perhatiannya pada pertumbuhan ekonomi suatu daerah tertentu dan tidak pada suatu negara sebagaimana lazimnya pada analisis Ekonomi Makro. Di samping itu, Teori Pertumbuhan Ekonomi Wilayah memasukan unsur lokasi dan tata ruang secara eksplisit ke dalam analisisnya sehingga kesimpulan yang dapat dihasilkan juga berbeda dibandingkan dengan analisis Ekonomi Makro.

Walaupun sangat disadari bahwa proses pembangunan bukan hanya ditentukan oleh aspek ekonomi saja, namun demikian sedemikan jauh pertumbuhan ekonomi merupakan unsur penting dalam proses pembangunan nasional dan wilayah di Indonesia. Wilayah yang dimaksudkan bisa berbentuk kota, kabupaten ataupun  provinsi. Pemikiran tentang pertumbuhan ekonomi wilayah ini sebenarnyaterhadap pembangunan daerah mulai meningkat di dunia internasional.

Tidak dapat disangkal bahwa pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi sampai saat ini masih merupakan target utama dalam penyusunan satu wilayah dengan wilayah lainnya. Sudah menjadi kenyataan umum rencana pembangunan dan daerah di samping pembangunan, fisik, dan sosial. Sedangkan, target pertumbuhan ekonomi tersebut ternyata bervariasi sesuai dengan potensi ekonom yang dimiliki oloeh masing-masing daerah berlomba --lomba meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerahnya guna mendorong perbaikan kemakmuran masyarakat setempat. Karena itu, pembahasan tentang struktur pertumbuhan ekonomi akan sangat penting artinya bagi Pemerintah Daerah dalam menentukan kebijakan dan upaya yang dapat dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerahnya masing-masing.

Kemampuan suatu wilayah untuk tumbuh secara cepat sangat di tentukan oleh berbagai faktor ekonomi yang satu sama lainnya saling berkaitan. Faktor-faktor penentu pertumbuhan ekonomi wilayah perlu diketahui secara rinci berikut sifat-sifatnya. Di samping itu, perlu pula diteliti seberapa besar pengaruh dan kontribusi dari masing-masing faktor tersebut dalam mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah tertentu secara keseluruhan. Hasil penelitian yang telah dilakukan nantinya akan sangat berguna artinya sebagai salah satu masukan bagi Pemerintah Daerah dan pihak berwenang lainnya untuk merumuskan kebijakan pembangunan daerah atau dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah bersangkutan.

Pemikiran tentang pertumbuhan ekonomi wilayah sebenarnya sudah dimulai sejak tahun lima puluhan, yaitu pada saat perhatian terhadap pembangunan daerah mulai meningkat di dunia internasional. Tujuan utama analisis ini adalah untuk membahas secara rinci danmendalam tentang faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Perhatian terhadap hal ini timbul karena dalam kenyataannya laju pertumbuhan ekonomi wilayah sangat bervariasi antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Sudah menjadi kenyatan umum bahwa ada wilayah yang pertumbuhan ekonominya sangat tinggi dan ada pula yang sangat rendah. Di samping itu, analisis ini juga bertujuan untuk membahas hubungan antara pertumbuhan ekonomi wilayah dengan ketimpangan pembangunan antarwilayah (regional disparity).

Sebegitu jauh, perkembangan Ilmu Ekonomi Wilayah dan Perkotaan sampai saat inimenunjukkan bahwa secara umum terdapat tiga model pertumbuhan yang cukup terkenal dan bersifat dominan. Masing-masing model menggunakan variabel dan formulasi tersendiri. Sehingga menghasilkan analisis dan kesimpulan berbeda tentang faktor penentu pertumbuhan ekonomi regional yang berbeda pula. Dalam praktiknya, penerapan model-model ini dapat dilakukan secara utuh atau ada pula dalam bentuk penggabungan dari beberapa model tertentu, tergantung dari kondisi wilayah yang bersangkutan. Tentunya para pengambil kebijakan harus dapat memilih secara tepat, model mana yang sesuai dengan kondisi dan permasalahan yang terdapat di daerahnya masing-masing. Berikut ini diuraikan ide pokok dan formulasi dari ketiga model pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut.

Model Basis Ekspor (Eksport-Base Model)

Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah hakikatnya ditentukan oleh besarnya Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantage) yang dimiliki oleh daerah tersebut. Apabila suatu daerah tertentu dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor yang mempunyai keuntungan kompetitif sebagai basis untuk kegiatan ekspor, maka pertumbuhan ekonomi daerah yang bersangkutan akan meningkat cepat. Hal ini dapat terjadi karena peningkatan ekspor tersebut akan memberikan dampak berganda (multiplier effect) yang cukup besar bagi perekonomian daerah bersangkutan.

Sebuah daerah dikatakan memiliki keunggulan kompetitif (Competitive Advantage), dalam memproduksi barang tertentu, X, mempunyai opportunity cost yang lebih rendah dibandingkan dengan daerah-daerah perdagangan yang lain. Daerah memiliki berbagai sumber daya, seperti tanah, sumber daya alam, modal, tenaga kerja, dan teknologi keahlian. Biaya produksi antar daerah berbeda, karena sumber daya yang tidak merata. Efisisensi mensyaratkan bahwa daerah dengan opportunity cost yang lebih rendah, mengekspor barang ke daerah yang mempunyai opportunity cost yang lebih tinggi.

Model Interregional Income

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun