Mohon tunggu...
Diah Asih Sukesi
Diah Asih Sukesi Mohon Tunggu... Administrasi - Hobby Menulis, Travelling, Masak jika mau

Pegawai Menikah dan memiliki 3 orang anak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah Hijau Berbasis Kearifan Lokal

20 Agustus 2021   17:21 Diperbarui: 21 Agustus 2021   06:37 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"i" (Koleksi Pribadi)

Sekolah yang menjadikan alam sebagai laboratorium yang bisa dieksplorasi oleh anak-anak.

Belajar dari Pesan Para Pendahulu

Diawal sesi Pak Lendo bercerita bahwa dia tidak menggunakan backdrop yang disampaikan oleh panitia, beliau ingin menggunakan backrop alami sebagai latar belakang yaitu beberapa jenis varietas yang dikembangkan oleh Sekolah Alam Parung dimana harga per daunnya kisaran 20 juta. 

Menurut beliau sebagai penggagas sekolah alam setiap komunitas , lembaga atau perorangan yang ingin mendirikan sekolah alam harus memiliki inisiatif untuk melakukan konservasi, hal ini dilakukan untuk apa , agar bisa dijadikan sarana pembelajaran berbagai bidang ilmu, dari sains, teknologi, sosial dan lain-lain, kenapa harus dari alam karena semua Nabi atau semua pembawa pesan adalah pengembala, jadi pendidikan yang lekatannya lama yaitu jenjang Sekolah Dasar harus didorong untuk belajar dekat dengan alam, karena Alloh memerintahkan untuk mengagumi seluruh penciptaannya.

Indonesia adalah negara kaya yang memiliki keanekaragaman hayati no 1 di dunia jika keanekaragaman laut dan hutan disatukan tetapi jika hanya hutan saja posisi Indonesia No 2 di dunia. Menurut beliau kearifan lokal Indonesia lebih maju dibanding negara-negara lain. Mengutip dari video yang beliau sampaikan pada saat paparan tentang Sobat Bumi yang merupakan hasil riset yang cukup mendalam, beliau menyampaikan bahwa para pendahuku kita telah menyampaikan beberapa pesan untuk bersahabat dan menjaga alam, ayuk kita simak !

Nusantara adalah kumpulan pulau sumber kehidupan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dengan berbagai keanekaragaman hayati, sebuah hamparan hijau yang lebat dimana hutannya hutan alami menjalankan perannya sebagai paru-paru bumi sebagai pembersih udara yang kita umat manusia hirup demi kelangsungan hidup.

Nusantara dikenal dengan sebutan jambrut khatuliswa juga dengandaerah-daerah yang kaya akan pohon kebijaksanaan, kaya akan kisah hidup selaras antara manusia dan alam. Kaya dengan kisah-kisah mereka yang takluk dan menaklukkan dan kesadaran merawat bumi yang memberikan kehidupan. Ketika umat manusia dapat belajar banyak dari contoh-contoh kebijaksanaan lokal dalam berperilaku ramah lingkungan tersebut.

Negeri sungguh memiliki khazanah luar biasa akan sebuah ekologis, khazanah yang muncul dari hal-hal sederhana, tumbuh dari tindakan nyata yang sangat mudah dilakukan.

Nusantara terbukti memiliki upaya yang mempertahankan budaya lingkungan dan ekosistem.

  1. Budaya ekologis nusantara memiliki akar tradisi yang panjang yang tertuang pada prasasti tulang air yang ditemukandi Wilayah Temanggung Jawa Tengah, disana bercerita bahwa pada abad ke 9 Masehi telah berlangsung pengorganisasian masyarakat dalam mengelola fungsi-fungsi ekologis yaitu :a. Ahli perbintangan (Waiga) yang menentukan masa tanam padi;b. Para Hulu air yang bertugas sebagai petugas irigasi dan persawahan; 3. Para Makalangkang yaitu para penjaga lumbung desa; 4. Para Tualas yaitu para pengurus Hutan.

Pengorganisasian seperti itu menjadi tauladan dan contoh hunian yang berkelanjutan.

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun