Ajang olimpiade Tokyo Tahun 2020 membawa angin segar bagi anak muda yang menekuni hobbynya dengan sungguh-sungguh, hal ini dibuktikan dengan prestasi puncak yang diraih oleh Momiji Nishiya pada usia 13 tahun, atlet skate board dari Jepang Termuda , peraih medali emas di ajang Olimpiade 2020 di Jepang.
Wajahnya sumringah ketika harus berdiri di podium kebanggaan dan menjadi rebutan seluruh atlet dunia, siapa sangka kepiawaiannya di olahraga skate board ini telah mengantarkannya membawa puncak prestasi yang membanggakan dalam hidupnya.
Prestasi keduanya Medali Perak diraih oleh Rayssa Leal olahragawati Brasil yang usianya juga masih 13 tahun dan yang unik dia selalu mengenakan pakaian princes, inilah ajang olahraga yang memberi peluang anak-anak muda untuk terus berkarya.
Skateboard adalah debut baru ajang olimpiade Tokyo Tahun 2020 yang diperlombakan,maka tidak salah jika banyak anak muda berprestasi yang hadir disini.
Belajar dari kisah Momiji Nisya dan Rayssa Leal kita sebagai guru ataupun orang tua bisa mengarahkan bakat anak-anak kita agar berkembang sesuai dengan potensi dan bakat yang dimiliki. Karena setiap anak berkembang sesuai potensi, minat dan bakatnya. Kita sebagai orang tua bisa belajar dari kisah ini, apa tips dan strateginya, tentunya selain dukungan orang tua , dukungan sekolah juga ikut menambah semangat dan keinginan gadis Jepang itu untuk menekuni bidang yang menjadi kesukaannya.
Jadi jangan pernah takut jika buah hati kita hanya punya satu keahlian, dan itu yang harus dikembangkan jangan pernah bandingkan anak-anak kita dengan anak lain. Setiap anak unik dan setiap anak punya minat dan bakat yang menjadi kesukaannya kita sebagai orang tua atau guru tinggal memfasilitasinya .
Semoga kisah ini bisa menjadi salah satu bentuk kurikulum yang akan digagas , contohnya kurikulum paradigma baru berbasis bakat dan minat anak.
Depok, 27 Juli 2021