Mohon tunggu...
dhyanitara mitta
dhyanitara mitta Mohon Tunggu... Mahasiswa - bussiness management

learning by doing

Selanjutnya

Tutup

Money

Inovasi dan Pengembangan Produk Baru sebagai Kunci Kemenangan Kompetisi Bisnis

6 Juni 2021   23:55 Diperbarui: 7 Juni 2021   00:09 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perusahaan tidak hanya berhadapan dengan persaingan pasar yang kompetitif, namun juga berhadapan dengan keinginan dan kebutuhan konsumen yang selalu berubah dari waktu ke waktu. Pandemi Covid-19 merupakan salah satu faktor yang menyebabkan perubahan perilaku konsumen secara drastis bahkan tak diduga sebelumnya. Sebagai sebuah bisnis, perusahaan dituntut untuk beradaptasi oleh keadaan. Mau atau tidak mau, perusahaan harus mampu berinovasi menciptakan produk yang lebih relevan sehingga dapat menjawab kebutuhan konsumen dan “selamat” di masa ini. Menurut data penelitian dari Tras N Co (2021) terdapat lebih dari 300 brand yang telah melakukan inovasi dalam satu tahun terakhir yang semata mata bertujuan untuk memberikan solusi di tengah situasi pandemi Covid-19. Banyaknya pilihan serta informasi yang dapat diakses dan diterima tentang suatu produk menciptakan perilaku konsumen yang semakin smart, well informed dan empowered (Munadi, 2001). Konsumen yang tidak puas dengan mudah dapat mencari produk penganti dan berpindah ke kompetitor dengan harga yang lebih murah. Dengan menyadari hal ini, sebuah perusahaan dituntut untuk mampu mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif sehingga dapat semakin jeli untuk melihat peluang-peluang yang ada didalam pasar dan segera memanfaatkannya.

Perusahaan dapat menerapkan strategi yang berfokus pada inovasi dan pengembangan produk baru dengan tujuan peningkatan nilai pada operasi bisnis sehingga memiliki keunggulan komepetitif. Munculnya sebuah produk baru dapat membuka peluang pada segmen pasar yang sama atau bahkan segmen pasar yang lebih luas sehingga membantu mempertahankan pertumbuhan keuntungan perusahaan.

Dikutip dari Ardianto, 2009 terdapat tiga syarat utama yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan dalam menciptakan sebuah produk baru, yaitu : marketable, manufaturable, dan maintenanceable. Marketable berarti sebuah produk harus bisa untuk memenuhi kebutuhan, keinginan dan juga dengan mudah dapat dijangkau oleh daya beli calon konsumen. Manufacturable adalah produk ini dapat diproduksi oleh teknologi dan sumberdaya manusia yang ada sehingga perusahaan tidak perlu menggantungkan kepada pihak kedua. Maintenanceable berarti produk ini mudah dipelihara dari gudang ke tangan distributor hingga sampai ditangan konsumen. Apabila pengembangan produk dapat memenuhi tiga syarat diatas, niscaya produk baru tersebut akan dengan mudah diterima di masyarakat dan bersaing pada pasarnya. Selain itu, terdapat 4(empat) kategori sehingga produk dapat dikatakan baru, yaitu : Baru bagi dunia, Lini produk baru, Tambahan dari lini produk yang telah ada, dan peningkatan atau perbaikan produk yang telah ada (Lamb, etc., 2001).

Inovasi dapat dimulai dengan mengali ide ribuan ide yang dapat berasal dari mana saja seperti sumber internal ataupun sumber eksternal perusahaan. Ribuan ide tersebut kemudian dipilih satu ide terbaik sehingga dikembangkan menjadi sebuah produk baru yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen dan membuka pasar baru di tengah masyarakat. Perusahan yang terus melakukan inovasi akan lebih menarik di mata konsumen karena produk yang ada selalu tampak baru dan memiliki nilai lebih.

Perusahaan sekelas McDonald’s yang telah berdiri sejak 1955 hingga sekarang tidak berhenti untuk melakukan inovasi produk baru. Selalu ada upcoming event yang mengeluarkan inovasi produk baru baik dari segi menu, variasi rasa, ataupun packaging. Inovasi produk baru yang terus dilakukan oleh McDonald’s ini selalu berhasil menarik perhatian para konsumen sehingga menjadikan McDonald’s sebagai restoran makanan cepat saji terbaik di dunia menurut perusahaan statistik asal Jerman, Statista. McDonald’s juga mampu menginovasi produknya dengan selera konsumen lokal sehingga dapat secara spesifik memenuhi kebutuhan konsumen pada pasar (negara) yang dilayani. Belum lama ini, event Idul Fitri dimeriahkan oleh menu spesial dari McDonald’s yang menghadirkan cita rasa otentik Indonesia yaitu “Ayam Gulai McD”. Dengan bantuan pemasaran dari social media, menu ini tidak membutuhkan waktu yang lama untuk viral dan menarik perhatian masyarakat Indonesia untuk berbondong-bondong mencoba produk baru tersebut. Hal ini sangat membantu perusahaan McDonald’s mendapatkan peningkatan pendapatan dan insight baru sehingga maju selangkah pada kompetisi bisnis di bidang makanan cepat saji.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun