1. Pembukaan
Sebagai mahasiswa PGPAUD semester 3, kami mengikuti mata kuliah Kesehatan Gizi dan Mental Anak Usia Dini yang menantang kami untuk melakukan kegiatan praktik di lapangan. Kami diminta menciptakan karya yang bisa membantu meningkatkan kesejahteraan anak, dan disini kami menggarisbawahi dari sisi kesehatan mental. Karena di sebuah lembaga PAUD yang kami amati, ada beberapa anak yang belum bisa mengekspresikan dirinya dengan baik dan kesulitan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Dari permasalahan itu, lahirlah kegiatan "Tebak Kartu Ekspresi", permainan sederhana yang ternyata punya dampak luar biasa untuk membantu anak belajar memahami dan mengekspresikan perasaannya.
2. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan di lembaga PAUD yang terletak di sebuah daerah di Kabupaten Semarang, tepatnya di Kecamatan BanyuBiru. Kami menyiapkan kartu berisi berbagai gambar ekspresi wajah seperti senang, marah, sedih, takut, dan terkejut.
Setiap anak diminta menebak ekspresi yang ditunjukkan di kartu dan menirukannya di depan teman-teman.
Awalnya mereka tampak malu-malu, tapi lama-kelamaan suasana jadi hangat dan penuh tawa.
Ada yang menirukan ekspresi sedih sambil pura-pura menangis, ada juga yang tertawa keras saat melihat ekspresi "marah". Yang paling menyentuh, beberapa anak mulai bercerita:
"Aku sedih waktu mama pergi kerja."
"Aku senang kalau main sama teman."
Dari situ kami sadar, permainan sederhana ini bisa jadi ruang aman bagi anak untuk mengekspresikan perasaan yang selama ini mungkin sulit mereka ungkapkan.
3. Makna dan Manfaat
Lewat permainan Tebak Kartu Ekspresi, anak-anak belajar: