Mohon tunggu...
Dhiya Ahmad Fauzan
Dhiya Ahmad Fauzan Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa aktif semester 4, saat ini saya sedang menempuh pendidikan saya di Universitas Islam Negeri Jakarta, Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, Program Studi Jurnalistik. Saat waktu luang saya memiliki kegiatan untuk berolahraga, seperti bermain futsal ataupun jogging. Kegiatan lainnya yang saya lakukan adalah menonton pertandingan sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perkembangan Teknologi Komunikasi: Keterhubungan yang Membawa Isolasi

20 Desember 2024   14:59 Diperbarui: 20 Desember 2024   14:59 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Perkembangan Teknologi Komunikasi diera saat ini telah memudahkan kita untuk mengakses informasi secara cepat, dan juga besar. Dalam hal ini mengubah cara kita untuk mengonsumsi hingga membagikan informasi tersebut. Sejarah teknologi komunikasi sendiri sejalan dengan peradaban umat manusia. Dengan kata lain, saat kita menceritakan perkembangan teknologi komunikasi, secara langsung kita juga bercerita tentang sejarah peradaban manusia, begitu pun sebaliknya.


Alvin Toffler, sekitar tahun 80-an pernah menulis The Third Wave (Gelombang Ketiga. Dalam tulisannya, perkembangan teknologi komunikasi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu gelombang pertama disebut fase pertanian, gelombang kedua disebut fase industri, dan gelombang ketiga disebut fase pasca industri. Untuk fase perkembangan teknologi komunikasi yang dialami manusia saat ini, Alvin mengatakan kalo gelombang yang ketiga yaitu fase pasca industri.


Dalam ketiga fase tersebut, fase pasca industri lah yang membawa manusia mengalami perkembangan teknologi yang begitu pesat. Dalam fase ini terdapat era elektronik, era elektronik ditandai dengan penemuan telegraf oleh Samuel Finley Breese Morse atau dikenal dengan morse. Beberapa teknologi yang ditemukan saat fase ketiga antara lain yakni, telepon, film, rekaman audio, radio, televisi, televisi kabel, satelit pemancar langsung dan pesaing tv kabel lain, komputer, penetrasi dan penggunaan, dan yang terakhir adalah internet.


Media yang lebih tua, baik cetak maupun jenis elektronik sendiri sudah melalui transisi dari bentuk aslinya menjadi media digital. Banyak media yang awal munculnya berbentuk digital telah mengalami pertumbuhan yang cepat selama era digital ini. Satu abad yang lalu radio dan rekaman bergabung dengan media-media sekarang ini. Media dalam beberapa terakhir telah konvergen dengan kecepatan yang jauh lebih cepat dari sebelumnya. Akan tetapi media yang pernah mencapai distribusi yang paling luas pada zamannya, yakni media cetak mengalami penurunan sepanjang tahun 90-an. Berbanding terbalik dengan internet yang popularitasnya saat ini tumbuh pesat.


Semua penemuan diatas ialah perkembangan teknologi komunikasi yang dialami manusia dalam beberapa dekade terakhir. Penemuan-penemuan ini sejatinya dibuat untuk mempermudah manusia berinteraksi dengan dunia. Teknologi saat ini memungkinkan kita untuk terhubung dengan orang lain dimana saja dan kapan saja. Komunikasi digital sendiri memberikan kemudahan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.


Akan tetapi, dibalik semua kemudahan yang kita dapatkan saat ini terdapat fenomena sosial. Fenomena sosial itu seperti kita yang semakin cepat untuk berinteraksi melalui dunia digital atau teknologi lainnya, tetapi banyak yang merasa semakin terasing. Terasing yang dimaksud, seperti kita lebih banyak menghabiskan waktu dalam dunia digital bukan dunia nyata.


Dahulu komunikasi antar individu sangat terbatas oleh waktu dan tempat. Manusia bisa saling tidak berinteraksi dalam jangka waktu yang cukup lama. Saat ini hal itu mungkin sudah tidak temukan lagi, karena perkembangan teknologi dan media massa yang memungkinkan kita untuk berinteraksi antar individu lebih cepat. Namun, kehadiran teknologi yang membuat kita saling terhubung bisa berisiko menciptakan perasaan terjebak dalam dunia maya.


Banyak orang kini merasa lebih nyaman menghabiskan waktu di media sosial daripada berinteraksi secara langsung. Fenomena ini dapat menyebabkan berkurangnya kualitas hubungan sosial kita antar individu. Interaksi yang lebih terfokus pada dunia digital mengurangi kesempatan untuk berbicara, bertatap muka, dan banyak hal lainnya yang tidak bisa kita rasakan bila berinteraksi secara langsung.


Media sosial juga sering kali memperburuk fenomena sosial ini. Di berbagai platform media sosial sering kali orang hanya membagikan bagian-bagian terbaik dari hidup mereka. Seperti liburan, pencapaian, atau momen bahagia yang lain. Hal ini menciptakan persepsi bahwa orang lain memiliki kehidupan yang lebih sempurna atau lebih bahagia, dan persepsi ini bisa membuat diri kita menumbuhkan rasa cemas atau tidak puas terhadap kehidupan yang kita jalani sendiri.


Perkembangan teknologi komunikasi sendiri dibuat untuk membawa potensi besar kepada dunia. Fenomena-fenomena yang dituliskan diatas tentu memiliki solusi. Solusi yang bisa kita atasi ialah bagaimana cara kita menggunakan teknologi-teknologi tersebut secara bijak dan tepat. Tidak bisa dipungkiri bila kedepannya nanti teknologi-teknologi yang manusia ciptakan akan berkembang lebih pesat lagi.


Teknologi komunikasi adalah cerminan dari siapa kita sebagai manusia. Teknologi tidak hanya menggambarkan soal kemajuan dari peradaban, tetapi terdapat juga nilai-nilai, harapan ataupun tantangan yang dihadapi manusia secara bersama. Teknologi sebagai alat akat selalu netral, namun bagaimana manusia menggunakannya akan menentukan dampaknya terhadap dunia. Oleh karena itu tanggung jawab kita sebagai pengguna sangat besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun