Mohon tunggu...
Dhiqa
Dhiqa Mohon Tunggu... -

Keep learning, keep smiling :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dilema TV Kabel (BPL Mode On)

10 September 2013   10:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:06 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Di rumah sudah setahun ini kami sekeluarga berlangganan tv berbayar indovision dan selama ini hampir tidak ada masalah, baik soal kualitas gambar maupun pembayaran.
Namun kenyamanan ini mulai terusik tepatnya sejak 2 bulan lalu ketika saya mengetahui bahwa MNC group sebagai pemilik indovision tidak lagi memperpanjang kontrak hak siar BPL atau liga Inggris dan hak siar tersebut beralih ke media lain.

Sebagai penggemar liga Inggris tentunya saya merasa kehilangan. Kehilangan tontonan yg menjadi salah satu hiburan buat saya di rumah. Saya memang menyukai tayangam sepak bola sejak masih di bangku sekolah. Zaman itu liga Italia menjadi favorit. Kalau liga Inggris punya The Big Four, liga Italia saat itu punya The Magnificent Seven, yg terdiri dari AC Milan, Juventus, Inter Milan, AS Roma, Lazio, Fiorentina dan Parma yg menguasai papan atas liga Italia. Namun perlahan tapi pasti pamor liga Italia mulai meredup seiring dengan berbagai masalah yg mendera ketujuh klub tersebut.
Pemirsa televisi di Indonesia dekade tahun 9O an hingga tahun 2000 an sangat dimanjakan dengan tayangam sepak bola gratis di televisi. Berbeda dengan saat ini yg mana sebagian pertandingan sepak bola, khususnya liga Inggris diambil hak siarnya oleh tv berbayar seiring dengan menjamurnya tv kabel di Indonesia yg makin terjangkau biaya berlangganannya.

Kembali ke topik. Karena saya kurang hobi menonton acara di televisi yg didominasi tayangan sinetron dan infotainment tayangan sepak bola menjadi salah satu tontonan hiburan selain acara flora dan fauna favorit saya. Maka dari itu ketika indovision tidak lagi menayangkan liga Inggris mulai musim ini saya pun menjadi gundah. Niat untuk mengganti provider tv kabel pun sudah mulai saya bicarakan dengan suami. Suami malah bukan penggemar bola. Tayangan favoritnya adalah UFC, yakni acara sejenis tinju. Dia menyerahkan keputusan kepada saya untuk mengganti tv kabel atau tidak. Dengan syarat tayangan favoritnya juga harus terakomodir. Anak anak kami pun punya tontonan favorit, yakni sinetron Raden Kian Santang yg ditayangkan di tv lokal MNC tv. Intinya tv kabel yg nantinya akan kami pilih harus punya channel yg menayangkan ketiga acara tersebut.

Jadi, dilema saya saat ini adalah mengganti tv kabel atau tetap berlangganan indovision (karena belum pernah ada masalah) plus menambah antena biasa untuk bisa menikmati tayangan liga Inggris di SCTV dan Indosiar walau hanya sekali dalam seminggu dan bukan big match pula.

Ada saran?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun