Demikian juga halnya dengan ibadah qurban, di samping nilai spiritualnya, ibadah qurban memiliki nilai - nilai sosial kemanusiaan yang luhur. Diantara nilai - nilai tersebut,
Pertama, qurban mengajarkan pada kita untuk bersikap dermawan, tidak tamak, rakus, serakah, dan kikir. qurban mendidik kita untuk peduli dan mengasah sikap sosial. Sebab, seseorang tidak pantas kenyang dan kaya sendirian sementara banyak tetangganya, masyarakat di sekitarnya, di lingkungannya, bahkan di negerinya yang sangat membutuhkan bantuan dan uluran tangan.
Kedua, Secara simbolis qurban mendidik kita untuk membunuh sifat - sifat kebinatangan sebagaimana di sampaikan yang benar di atas. Diantara sifat - sifat kebinatangan yang harus kita kubur yaitu sikap mau menang sendiri, egois, berbuat sesuatu dengan kendali nafsu, dan lain - lain. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran Surat At-Tin, bahwa manusia adalah makhluk paling mulia, akan tetapi jika tingkah lakunya tidak didasari iman dan amal shaleh, maka manusia akan jatuh martabatnya hingga lebih hina dari binatang (Lihat juga Qs.Al-A'raf : 179)
Ketiga, Qurban mengingatkan kita agar selalu menjunjung tinggi nlai - nilai, harkat, dan martabat kemanusiaan. Digantinya Ismail a.s dengan domba menyadarkan kita bahwa mengorbankan manusia di atas altar adalah perbuatan yang dilarang Allah. Ibadah yang kita laksanakan harus menjunjung tinggi dan menghormati hak - hak manusia.
Bahkan hewan qurban yang akan disembelih pun harus diperlakukan dengan penuh kasih sayang. Karena itulah, perbuatan semena - mena, keji, kejam, dan munkar sangat dilarang oleh Islam, membunuh sesama manusia tanpa dasar yang benar sama nilainya dengan membunuh seluruh umat manusia. (Qs. Al-Maidah : 32) oleh karena itu kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa : barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan - akan dia telah membunuh manusia seluruhnya.
Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah - olah dia telah memelihara kehidupan manusia seluruhnya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul - rasul kami dengan (membawa) keterangan - keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh - sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.
Dari sini dapat kita pahami bahwa kehormatan dan harga diri seseorang tidak ditentukan oleh milyaran harta yang dimiliki, tidak pula gelar, pangkat, dan jabatan yang disandang. Harkat dan martabat seseorang sangat ditentukan oleh pengabdian dan pengorbanan pada Allah.
Semoga artikel ini bermanfaat serta menambah ilmu dan hidayah bagi kita semua.