Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Freelancer

Freelancer

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Efek Domino Tabungan Pendidikan

13 September 2025   19:29 Diperbarui: 13 September 2025   19:29 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap keluarga tentu ingin memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Namun, di tengah biaya sekolah dan kuliah yang terus meningkat, menyiapkan tabungan pendidikan sering kali menjadi tantangan.

Efek domino tabungan pendidikan

Pendidikan adalah investasi terbesar yang bisa diberikan orang tua kepada anak. Teori human capital (Backer, 1993) menunjukkan, setiap tambahan tahun pendidikan rata-rata meningkatkan penghasilan sebesar 10 persen dan berdampak pada produktivitas nasional.

Artinya, ketika satu anak berhasil melanjutkan sekolah berkat dana pendidikan yang terjaga, dampaknya bukan hanya pada keluarganya, tapi juga pada kualitas sumber daya manusia bangsa. Namun, banyak anak yang masih terlambat biaya. 

Tabungan pendidikan di tingkat keluarga bisa menjadi pagar pengaman agar anak tidak putus sekolah. Dari sinilah efek domino berawal: satu keluarga menabung - biaya pendidikan tersedia - anak bisa lanjut sekolah - kualitas SDM meningkat - bangsa semakin maju.

Pentingnya literasi finansial sejak dini

Dalam buku Nak, Belajarlah Soal Uang karya Jeong Seon Yong, ditekankan pentingnya mengajarkan anak tentang uang sejak dini.

Menabung bukan sekadar menyisihkan, tapi juga membentuk pola pikir: disiplin, sabar, dan punya tujuan.

Orang tua bisa melibatkan anak dalam proses menabung pendidikan, misalnya dengan menunjukkan tabungan yang bertambah setiap bulan. Anak belajar bahwa uang yang disimpan hari ini akan berubah menjadi bekal pendidikan mereka esok.

Cara ini bukan hanya membangun literasi finansial, tapi juga memberi rasa aman pada anak tentang masa depannya.

Langkah kecil memulai tabungan pendidikan

Ada banyak cara untuk memulai untuk memiliki tabungan pendidikan. Misalnya membuka tabungan konvensional di bank. Instrumen ini mudah diakses dan fleksibel, tapi suku bunganya cenderung kecil, bahkan sering tidak sebanding dengan inflasi.

Pilihan lain adalah deposito, yang lebih stabil dan memberikan bunga lebih tinggi, tetapi umumnya membutuhkan dana besar di awal dan tidak bisa dicairkan sewaktu-waktu-mungkin bisa tetapi ada pinalti yang harus dibayarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun