Tadi pagi saya pergi ke sebuah Bank plat merah. Begitu mau masuk langsung dicegat satpam dan ditanya maksud dan tujuannya, seperti biasanya sambil menawarkan bantuan. Kali ini protapnya "maaf mas saya scan dulu suhunya, oke silakan pakai hand sanitizer".
Saya memakai dengan sekali "crot" lalu saya sapukan di seluruh permukaan tangan. Segera saya mengambil nomor antrian dan ada tulisan "4 antrian lagi". Sembari menunggu saya melihat perilaku orang-orang yang diharsukan memakai hand sanitizer.
"crot... crot.. crot.. crot" seorang ibu-ibu mencet 4 kali lalu melumurkan di tangan bahkan sampai lengan. Permukaanya tidak lagi basah, mungkin basah kuyup. Datang lagi seorang aparat TNI dan dia melakukan yang sama namun mencetnya pelan. Mungkin yang keluar cuma separo tetes saja. Pengamatan saya selesai usai dipanggil mBa CS-nya.
Pulang dari Bank langsung saya menuju lab. Ambil gelas ukur dan mengecrotkan handsanitizer di kantor. Saya amati dan yang keluar kurang lebih 0,8 mL. Sedikit sekali, nah cukupkah untuk membasahi permukaan tangan.
Iseng-iseng saya menghubungi teman dosen saya, dia ahli antropometeri yakni ilmu hitung tubuh. Pertanyaan belum selesai, langsung dikasih jawaban "ada bukunya mas di lantai bawah dan saya tidak hafal". Lantas saya pergi ke bawah "wah bukunya tebal".
Saya belum menyerah, lalu saya hubungi dosen senior seorang ahli antropometriragawi, kembali saya disodori primbon besar. Lengkap sudah, memang kadang harus mencari jawaban sendiri, dan mereka sudah memberi petunjuk.
Akhirnya saya mendapatkan formulasi dan cara menghitung berapa luas tangan dari bayi sampai orang dewasa. Saya juga ketemu bagaimana cara menghitung menghitung jumlah cairan yang diusapkan dipermukaan tangan.
Akhrinya saya sadar mengapa produsen dispenser memberi takaran sekali atau dua kali pencet hanya 1-1,5 mL ternyata sudah cukup untuk untuk 2 tangan. Lantas mengapa ada yang sampai beberapa kali, mungkin biar mantab saja. Jadi pesan moralnya, pakailah secukupnya.