Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Museum Taman Prasasti, Seribu Cerita yang Membisu

19 Maret 2014   22:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:44 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_327385" align="alignnone" width="640" caption="Ikon dari taman prasasti (dok.pri)."][/caption]

Akhirnya semua akan tiba

pada suatu hari yang biasa

Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui

Apakah kau masih selembut dahulu

Memintaku minum susu dan tidur yang lelap?

Sambil membenarkan letak leher kemejaku

Sepenggal puisi dari Soe Hok Gie yang terus hidup hingga saat ini, walau dia harus tewas atas pulau Jawa. Namun bait-bait puisinya tetap hidup. Di jl. Tanah abang no 1, patung malaikat kecil yang membisu seolah ingin terus menyuarakan kebenaran di seberang sana, mana lagi kalau bukan gedung wakil rakyat. Museum taman prasasti yang membisu namun mereka memiliki suara yang merdu tentang masa lalu.

Kerkhoflaan atau biasa diucapkan kerkop, adalah kompleks pemakaman belanda. Berbeda dengan pemakaman biasanya yang terkenal angker. Kerkhof yang terlihat seperti bangunan yang penuh sentuhan seni dan filosofi.

[caption id="attachment_327386" align="alignnone" width="640" caption="Sebuah tatap mata (dok.pri)."]

1395218797781833222
1395218797781833222
[/caption]

Museum taman prasati, demikia namanya untuk menyebut kompleks pemakaman ini. Pada awal mulanya lokasi ini adalah pemakaman umum bernama Kebon Jahe Kober seluas 5,5 ha yangh dibangun tahun 1795. Pemakaman ini menggantikan kuburan lain di samping gereja Nieuw Hollandsche Kerk yang saat ini dijadikan Museum Wayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun