Mohon tunggu...
J Wicaksono
J Wicaksono Mohon Tunggu... Praktisi Kesehatan ingin belajar menulis

Saya suka menulis dan membaca berbagai artikel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hiu Pari, Biota Indikator Sehatnya Laut Indonesia

7 Februari 2025   09:31 Diperbarui: 7 Februari 2025   09:53 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Data Ikan Hiu Pari Yang di tangkap Nelayan di Perairan Selat Karimata (Laporan Penelitian Gimhot Hasundungan Nababan, dkk., 2023)

Penelitian yang dilakukan UBB, beberapa waktu lalu, menemukan fakta berupa situasi yang cukup mengkhawatirkan terhadap keberadaan ikan Hiu Pari di Prov. Kep. Babel dimana Hiu Pari teridikasi mulai menurun jumlahnya pada kawasan konservasi laut di perairan Kecamanan Belitung Timur, yang menjadi bagian Prop. Kep. Babel. Berdasarkan penelitian yang dipimpin Fitri Sil Valen S.Pi, M.P., seorang peneliti sekaligus dosen di UBB. Data yang juga disampaikan oleh Fitri pada Focus Group Discusion (FGD) yang dilakukan civitas akademika Seskoal (Dosen dan Pasis Dikreg 62 Seskoal) dan Univ. Bangka Belitung (Dosen dan Mahasiswa Jurusan Agrikultur dan Kelautan Fakultas Pertanian, Perikanan dan Kelautan UBB) pada Juni 2024. Fitri dalam FGD ini menyampaikan, apabila penangkapan berlebih atau tidak memperhatikan pola kembang biak Hiu Pari terus berlangsung, maka tidak lama lagi ancaman kepunahan lokal akan menerpa Hiu Pari dari perairan Prop. Kep. Babel.

           

Ikan Hiu Pari, Indikator Sehatnya Laut Nusantara

            Mengapa peneliti dan akademisi di lingkungan Kampus Univ. Bangka Belitung mengkhawatirkan kelestarian Hiu Pari, dan menyatakan keprihatinan akan hal ini? demi menjawab pertanyaan, penulis mencoba lebih memperdalamnya.

Ikan Hiu Pari, merupakan spesies alami di perairan Prop. Kep. Babel. Ikan ini  mulai dapat melakukan proses reproduksi ketika memasuki usia tertentu ditandai dengan kondisi antara lain panjang mencapai minimal 1,5 - 1,8 m (4,9 -- 5,9 kaki) untuk pejantan dan minimal 1,8 m (5,9 kaki) pada betina. Dalam satu kali proses reproduksi, induk Hiu Pari menghasilkan paling banyak 4 - 5 ekor anak ikan. Berdasarkan jumlah anak yang dihasilkan dalam satu kali periode reproduksi, ikan Hiu Pari masuk kedalam kategori ikan dengan pola reproduksi lambat.

            Menjadi sebuah permasalahan besar saat ini bagi kelestarian Hiu Pari di perairan Prov. Kep. Babel adalah nelayan tradisional kerap tidak mengindahkan ukuran ikan Hiu Pari yang mereka tangkap. Pada penelitian yang dilakukan Gimhot Hasundungan Nababan dkk. Dari Program Manajemen Sumberdaya Perairan, Universitas Tanjungpura, Kalimantan Barat (Provinsi yang berbagi perairan dengan Prov. Kep. Babel) mencatat, selama periode Agustus sampai Oktober 2023 diperoleh data tangkapan sebuah kelompok nelayan atas Hiu Pari di WPP 711 sejumlah 112 ekor. Keseluruhannya (ikan hasil tangkapan kelompok nelayan dimaksud) memiliki ukuran (baik betina maupun jantan) antara 90 -- 129 cm. Jika mngacu pada pola kembang biaknya, ikan-ikan yang ditangkap kelompok nelayan yang menjadi objek penelitian belum pernah berkembang biak ketika ditangkap (Lihat tabel 1).

Data Ikan Hiu Pari Yang di tangkap Nelayan di Perairan Selat Karimata (Laporan Penelitian Gimhot Hasundungan Nababan, dkk., 2023)
Data Ikan Hiu Pari Yang di tangkap Nelayan di Perairan Selat Karimata (Laporan Penelitian Gimhot Hasundungan Nababan, dkk., 2023)

            Pola penangkapan seperti ini dimana Hiu Pari belum pernah berkembang biak, kuat diduga sebagai penyebab utama mulai berkurang populasi Hiu Pari dari Perairan Prov. Kep. Babel, seperti dilaporkan Fitri Sil Valen. Rizza Muftiadi S.Pi, M.Si. (Dosen Jurusan Kelautan Univ. Bangka Belitung) menyampaikan, Kematangan seksual yang lambat dari ikan Hiu Pari, menjadikan ikan ini sebagai indikator sehat atau tidaknya keseimbangan ekosistem di perairan tertentu. Artinya sebagai kelompok predator, Hiu Pari membutuhkan waktu cukup panjang untuk mencapai kematangan seksual sehingga mampu berkembang biak. Ketika populasinya menurun, membuat keseimbangan ekosistem laut akan terganggu karena Hiu Pari yang baru tidak serta merta dapat muncul di perairan dimaksud dengan cepat, Rizza menambahkan. Atas dasar ini, Hiu Pari menjadi indikator penting menentukan sehatnya kondisi ekosistem laut Nusantara.

Penutup

            Hiu Pari, merupakan salah satu biota indikator kesehatan perairan Nusantara. Keberadaannya sangat penting bagi keseimbangan ekosistem laut. Melalui tulisan ini Penulis mencanangkan slogan,"Ayo Lestarikan Hiu Pari Demi Sehatnya Laut Nusantara". Jalesveva Jayamahe.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun