Mohon tunggu...
dharma simatupang
dharma simatupang Mohon Tunggu... Guru - Guru Fisika SMK N 2 Pematangsiantar

^^Anugrah Ilahi membuat ku membumi^^

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

4 Tipe Anak Magang dan Etika yang Harus Dipatuhinya

8 November 2021   00:33 Diperbarui: 8 November 2021   09:10 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tipe siswa magang

Magang adalah momen yang berarti. Banyak yang dinanti dan diimpikan. Salah satunya adalah dari kalangan Siswa SMK yang ingin merasakan dunia kerja. Magang dalam SMK lazim dikenal dengan istilah Praktek Kerja Industri (Prakerin). 

Prakerin diharapkan tidak jauh berbeda dengan bekerja dalam arti yang sebenarnya. Bak seorang karyawan yang sedang training. Temponya berlangsung dalam waktu yang singkat, kurang lebih 3 bulan saja. 

Biasanya job describtion siswa yang prakerin terbatas. Kadang oleh tempat bekerja yang sering disebut DU/DI (Dunia Usaha/Dunia Industri) diberi upah, namun banyak pula yang tidak. 

Pelajaran terpenting yang akan selalu saya bagikan kepada siswa-siswa yang akan dilepas untuk menjalani prakerin adalah agar siswa tetap menjadikan tempat prakerin di DU/DI sebuah mata air pengetahuan, sama seperti sekolah. 

Ada yang datang hanya untuk melihat, lalu sekadar mencicip-cicip saja terus pergi dan berlalu begitu saja. Namun kebanyakan hanya untuk berkumur-kumur dan kemudian membuangnya. 

Siswa diharapkan datang ke lokasi prakerin dengan rasa haus, dapat mengambil pelajaran sebaik-baiknya dan mempraktikkan apa yang sudah dipelajarinya. 

Pertama, Tipe Bunglon Gampang

Ketika siswa dikatakan seperti "bunglon" tentu akan muncul stigma pemikiran negatif. Menjadi bunglon tentu saja bukan dalam arti yang sebenarnya, namun hanya istilah yang menggambarkan karakter atau watak siswa yang tidak pernah konsisten, tidak teguh dalam pendirian. 

Banyak siswa yang akan berangkat prakerin tidak punya kemantapan hati. Saat mendengar akan ada program prakerin, senangnya bukan main. Namun, siswa tersebut hanya ikut-ikutan saja. Bahkan untuk ditempatkan di tempat yang berbeda DU/DI dengan teman gengnya sudah limbung. Siswa ini adalah tipe yang tidak bisa berdiri di kaki sendiri. Hanya ikut-ikutan arus saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun