Mohon tunggu...
Dhany Wahab
Dhany Wahab Mohon Tunggu... Penulis - Lembaga Kajian Komunikasi Sosial dan Demokrasi [LKKSD]

IG/threads @dhany_wahab Twitter @dhanywh FB @dhany wahab Tiktok @dhanywahab

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang Baik di Bulan Berkah

22 Mei 2020   09:00 Diperbarui: 23 Mei 2020   14:04 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan ramadan tanpa terasa mendekat di penghujung bulan. Banyak pengalaman yang bakal menjadi kenangan dan hikmah pelajaran. Ramadan di kala pandemi memberi arti tersendiri, hampir setiap hari bisa berkumpul bersama anak dan istri. Sahur bersama, buka bersama dan terawih berjama’ah di rumah.

Berbeda dengan ramadan tahun lalu yang tenggelam dalam kesibukan pekerjaan. Sungguh beruntung tahun ini masih bisa dipertemukan dengan bulan penuh berkah. Menjalani ibadah sembari memohon perlindungan dari ancaman wabah. Entah, masihkah ada kesempatan bertemu kembali dengan bulan ampunan tahun depan?

Saya ingin berbagi pengalaman sekaligus memberi kesaksian tentang orang-orang baik yang dipertemukan di bulan penuh kebaikan. Bukan untuk pamrih atau pencitraan tapi ini adalah sebuah penghargaan dan ucapan terima kasih dari lubuk hati yang terdalam. Selayaknya Allah SWT mempergilirkan siang dan malam, dalam kehidupan kita bertemu orang-orang baik silih berganti.

Orang baik yang ingin saya tuliskan namanya disini tentunya berdasarkan subyektivitas dari kacamata saya pribadi. Mereka yang telah dengan spontan menyambut uluran tangan penuh keikhlasan dalam perniagaan. Orang-orang yang tentunya jarang berinteraksi dan berkomunikasi denganku karena bukan dalam satu barisan organisasi atau pekerjaan.

Sungguh saya merasa tertolong dengan orang-orang baik ini yang telah menjadi penghantar rezeki di masa sulit seperti ini. Ketika banyak orang yang kehilangan pekerjaan, tidak sedikit yang susah menacari penghasilan. Namun, Allah masih sediakan orang-orang baik yang berkenan menerima tawaran di bulan penuh keberkahan.

Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, yang bagaimanakah orang yang baik itu?" Nabi Saw menjawab, "Yang panjang usianya dan baik amal perbuatannya." Dia bertanya lagi, "Dan yang bagaimana orang yang paling buruk (jahat)?" Nabi Saw menjawab, "Adalah orang yang panjang usianya dan jelek amal perbuatannya." (HR. Ath-Thabrani dan Abu Na'im).

Kebaikan memang butuh perjuangan serta sering bertentangan dengan hawa nafsu dan keinginan kita. Berbuat baik memang harus mengalahkan sifat ananiyyah atau ego kita. Karena perbuatan baik itu juga balasannya sangat baik dan besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Saya mendoakan semoga orang-orang baik ini selalu diberi kesehatan dan keberkahan.

Cerita bermula dari obrolan ringan bersama istri tercinta tentang bagaimana cara memperoleh penghasilan tambahan ketika harus menjalani ‘karantina’ kala pendemi. Sementara banyak orang menawarkan barang dagangan melalui medsos dan aplikasi pertemanan. Setiap detik berseliweran aneka produk yang ditawarkan, mulai dari makanan, pakaian dan aneka kebutuhan sehari-hari.

Istriku bilang kenapa kita nggak coba seperti yang dilakukan oleh orang-orang? Berjualan lewat medsos kan lebih gampang, kalau ada yang berminat kita tinggal antarkan. Tapi apa yang mesti diperdagangkan, sementara duit buat modal saja kita belum terbayangkan. Seketika Allah SWT mendengar doa dan keinginan kami hingga suatu hari saya mendapat kiriman pesan dari seorang teman.

Nih...ada kain barangkali mau jualan kan lumayan buat lebaran,” begitu bunyinya. Wah kebetulan nih mah ada tawaran tanpa kita harus siapin modal di awal. Singkat cerita istriku mulai beriklan dan jualan, pasang status di medsos lebih mudah dan gratisan. Alhamdulillah pesanan mulai berdatangan, mulai dari yang satuan hingga kodian.

Sepertinya Allah SWT telah memberi jalan kemudahan bagi kami yang mempunyai kemauan untuk mengais rezeki yang halal dan thoyiban. Allah SWT berfirman, artinya: “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridloan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al Ankabut: 69).

Bulan ramadan sungguh penuh keberkahan seperti yang telah Allah janjikan. Begitu banyak cara untuk meraihnya jika kita mau berikhtiar dengan sepenuh jiwa raga. Sama seperti halnya berbagi kebaikan, bisa dilakukan dengan cara bermuamalah antar sesama dengan penuh ketulusan. Melalui perniagaan Rasulullah telah mencontohkan sebagai pintu rezeki yang tiada batasan.

Kini saatnya saya sampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada orang-orang baik yang telah berkenan menyambut penawaran kami tanpa basa-basi. Bang G Anwar AS (senior yang jadi pimpinan media Kabar Sebelas), Bang Soleman (Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi), Pak Ustadz Ahmad Yani (Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi), Bang Shalih MS (advokat senior yang rendah hati), Bu Hajjah Tuti Mugiastuti (pengusaha properti yang baik hati), Pak Latief Nurbana (pria keren yang ngantornya di Kemenko Kemaritiman dan Investasi) serta Mas Budi, seorang sahabat luar biasa yang telah memberikan kepercayaan sepenuh hati.

Nama-nama tersebut sengaja saya sematkan di tulisan ini sebagai bentuk penghormatan karena kebaikannya. Orang-orang yang saya kenal meski jarang bertemu muka tapi memaknai persaudaran dengan bukti nyata bukan sekedar kata-kata. Mohon maaf sebelumnya, saya perlu menuliskan secara khusus nama Bapak dan Ibu dalam artikel ini sebagai prasasti ungkapan syukur kami ke hadirat Illahi robbi.

Seandainya nanti umurku tak ada lagi, izinkan nama Bapak Ibu dikenang oleh anak dan cucu kami sebagai orang-orang baik yang telah menjadi penolong di kala pandemi. Yang telah memberi teladan tentang arti sebuah persahabatan dan persaudaraan, meskipun saya bukan seperti yang dulu pertama kali dikenali.  

Seiring ramadan yang akan berlalu kami sekeluarga mengucapkan terima kasih kepada semuanya – tanpa mengurangi rasa takzim tidak bisa menyebutkan nama satu persatu, sebab kalau dicantumkan semua bisa makin panjang tulisannya hehe -- yang telah bermuamalah di bulan penuh berkah. Mohon maaf atas segala salah dan khilaf, semoga kita kembali dapat dipertemukan di ramadan tahun depan.

“ Ya Allah, janganlah Engkau jadikan puasa ini sebagai puasa yang terakhir dalam hidupku. Seandainya Engkau berketetapan sebaliknya, maka jadikanlah puasaku ini sebagai puasa yang dirahmati bukan yang sia-sia semata”. 

Taqabbalallahu minna waminkum, wakullu ‘aamin wa antum bikhairin. Selamat Hari Raya Aidilfitri 1441 H, Minal Aidzin wal Faidzin, Mohon maaf lahir batin.**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun