Mohon tunggu...
Muhammad Dhafa Athoriq
Muhammad Dhafa Athoriq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Sriwijaya, Hobi Menulis, Membaca, Beropini, dan Berfikir.

Halo namaku Dhafa, selamat datang di profil artikel Kompasiana aku. Disini aku menulis mengenai ide, berita, dan informasi yang aku rasa perlu untuk dituliskan dan diinformasikan ke pembaca. Aku harap tulisanku bisa menambah wawasan, ide, dan informasi bagi para pembaca, dan dapat bermanfaat bagi para pembaca juga.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pengembangan Infrastruktur Siber, Keamanan Siber, dan Cyberdiplomacy : Prioritas Demi Masa Depan Indonesia ?

30 November 2021   15:58 Diperbarui: 1 Desember 2021   22:08 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

  • PENDAHULUAN : TEKNOLOGI DAN INTERNET

Dunia sekarang telah dikuasai oleh teknologi, dan perkembangan teknologi juga merupakan hal yang sangat didukung, dan dikembangkan oleh banyak negara di dunia yang sekarang melihat perkembangan teknologi sebagai masa depan dunia yang lebih modern, instan, dan aksesibel. Dalam perkembangan teknologi, dapat menunjang kehidupan manusia di berbagai sektor baik itu ekonomi, politik, sosial, dan sebagainya. Sekarang teknologi tidak dapat dilepaskan daripada individu di dunia, dimana hampir seluruh aspek di kehidupan zaman sekarang berkaitan, atau memerlukan kontribusi dan peralatan yang berbasis teknologi terkini atau modern. Melihat daripada pola yang dapat dilihat kenyataan bahwa memang benar teknologi menjadi salah satu keperluan primer bagi individu di dunia, baik dari kalangan bawah, menengah maupun atas. Daripada teknologi itu sendiri memiliki beberapa aspek yang perlu diperhatikan agar dapat berjalan dengan baik.

Dalam konteks ini teknologi yang dibahas adalah dalam bentuk internet, atau dunia maya secara menyeluruh. Dimana memang benar dunia telah mengembangkan teknologi internet semenjak ditemukan pada akhir abad 1980-an (Indonesia, 2019). Namun masih banyak hal yang perlu dikembangkan dan dibangun lebih baik agar sistem internet dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, yaitu secara aman. Aspek keamanan daripada penggunaan internet ini yang terkadang sering di overlook oleh para pengguna internet. Dimana dampak positif daripada internet memang dapat nyata kita rasakan dan lihat seperti dapat mengakses berbagai informasi dengan lebih praktis, berbagai macam keperluan dan pelayanan yang sebelumnya susah untuk didapatkan dengan adanya internet dapat dilakukan dengan praktis, dan cepat.

  • DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DARIPADA PENGUNAAN INTERNET ATAU MEDIA SIBER BAGI INDONESIA

Berbagai dampak positif yang didapatkan dari penggunaan internet tersebut yang memang membuat prospek pengembangan teknologi internet menjadi sangat menjanjikan. Seperti bentuk nyatanya di Indonesia dimana pengembangan jaringan internet sangat mulai dikembangkan sampai pelosok daerah di Indonesia meskipun belum merata, dan juga kenaikan tingkat arus internet ke 5G (Jatmiko, 2021). Menunjukan bahwa pengembangan teknologi internet sangat diupayakan dikarenakan prospeknya yang esensial dan menjanjikan. Namun perlu diingat bahwa dibalik berbagai potensi dan dampak positif yang dihadirkan daripada pengembangan teknologi internet ini, terdapat juga masih berbagai dampak negatif yang masih sangat perlu dibenahi dan dikembangkan jika Indonesia menginginkan internet menjadi salah satu platform media teknologi yang reliable bagi setiap kalangan di Indonesia untuk menggunakanya dengan baik dan aman. Dampak negatif yang perlu menjadi sorotan adalah kurangnya pengembangan dan literasi masyarakat mengenai keamanan siber, maupun pembangunan daripada infrastruktur memadai untuk menerapkan operasional internet atau siber yang baik, dimana jika tidak dikembangkan perihal mengenai infrastruktur dan keamanan siber ini akan sangat berpengaruh pada implementasi teknologi internet yang merata, aksesibel, dan aman bagi masyarakat di Indonesia.

Infrastruktur dan keamanan siber sendiri seakan menjadi aspek daripada pengembangan teknologi internet, yang kurang diperhatikan dalam pengembanganya di Indonesia. Dampak yang dapat hadir diakibatkan dari kurangnya pengembangan di bidang infrastruktur dan keamanan siber ini sekarang telah dapat dilihat dalam contoh nyatanya, seperti dalam berbagai kasus penyalahgunaan akun sosial media facebook, penyalahgunaan aplikasi online shop layaknya tokopedia oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Banyak eksploitasi lain yang senyatanya dapat terjadi akibat daripada longgarnya, atau tidak adanya otoritas yang tegas dalam mengatur mengenai tindakan kriminal dalam dunia siber ini. Faktor kekurangan literasi masyarakat Indonesia juga bermain dalam situasi ini (Donna Revilia, 2020). Dimana upaya pemerataan akses teknologi internet di Indonesia memiliki satu kekurangan yang penting, dimana banyak masyarakat yang dapat dan mengerti cara penggunaan internet, namun tidak memahami bagaimana cara mengamankan atau cara menjaga informasi pribadi yang dibagikan dalam situs, atau dunia siber tersebut. Kenyataan ini selaras dengan pernyataan bahwa isu-isu ini terjadi dikarenakan kurang dikembangkan infrastruktur dan keamanan siber yang tegas dan memadai di Indonesia.

  • PENTINGNYA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR, KEAMANAN, DAN DIPLOMASI SIBER BAGI INDONESIA

Dalam perspektif Hubungan Internasional, tentunya kelemahan Indonesia dalam segi keamanan siber atau cyber security ini sangatlah berpengaruh dalam berbagai aspek politik dan upaya pengamanan di Indonesia. Dimana kenyataan ancaman ini menambahkan dimensi baru dalam politik dan diplomasi Indonesia dengan negara maupun organisasi internasional di dunia, bidang ini dapat dikenal dengan istilah cyber diplomacy. Cyber Diplomacy atau Diplomasi siber ini sendiri merupakan bidang yang relatif baru, dan dimana ini secara langsung membuka dimensi baru dalam memandang politik internasional (Iskandar Hamonangan, 2020), dan juga daripada Indonesia sendiri dalam tindakannya di perpolitikan internasional dan diplomasi antar negara dan bangsa. Disini juga dapat diidentifikasi kemungkinan dampak negatif baru yang hadir daripada pengembangan teknologi siber ini, yaitu dimana kenyataan bahwa negara di dunia sekarang sama-sama berupaya untuk mengembangkan persenjataan dalam bentuk non-konvensional, yaitu dalam bentuk persenjataan siber. Dimana kenyataan ini jika Indonesia tidak membangun infrastruktur dan keamanan siber yang komprehensif, dan jika Indonesia hendak menjadikan negaranya menjadi negara yang berpengaruh dan menjalankan prinsip maupun kepentingan nasional Indonesia di politik internasional perlu memiliki infrastruktur dan keamanan siber yang kuat dan memadai. Dikarenakan jika Indonesia sebagai negara telah dapat membangun secara maksimal infrastruktur dan keamanan sibernya dengan baik, hal tersebut akan berdampak pada kekuatan Indonesia atau signifikansi Indonesia dalam upayanya menjaga perdamaian dunia, seperti yang tercantum pada pembukaan UUD 1945 alenia 1, dan menjalankan prinsip politik luar negeri Indonesia dengan efektif yaitu prinsip politik bebas aktif. Terutama mengingat gejolak perselisihan yang kian hangat di kawasan Asia Tenggara, konflik Laut Cina Selatan antara China dan AUKUS, yang dimana kita tidak tahu sampai kapan konflik ini akan tetap berlangsung. Dimana Indonesia disini berada di posisi dua arah, dalam artian bahwa Indonesia memang bersikap netral, namun bukan berarti pasif dikarenakan jika konflik ini pecah diluar kendali, akan berdampak pada situasi geopolitik di kawasan Asia Tenggara.

Faktor negatif lain yang muncul pada masa ini dimana dunia dihadapkan oleh permasalahan baru dalam bentuk yang juga relatif baru dihadapi di dunia modern ini, yaitu permasalahan pandemi. Memang jika ingin dikaitkan dengan bagaimana bisa pengembagan infrastruktur dan keamanan siber dapat berkontribusi dalam upaya pencegahan atau penanganan situasi dan penyebaran pandemi Covid-19?, secara sekilas memang terlihat tidak berkaitan, namun jika dikaji bahwa keterkaitan pengembangan teknologi internet atau siber ini berkaitan erat dengan kecepatan akses, dan praktisnya tanpa harus pergi atau melakukan kegiatan diluar rumah dalam pemenuhan kebutuhan pemakainya, dimana ini secara langsung berkaitan dengan upaya pencegahan Covid-19 itu sendiri yaitu 3M. Menurut tim Jurnal Layanan Masyarakat Unair, 3M memiliki definisi yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (Avita Fitri Agustin, 2021). Dimana salah satu dari 3M itu sendiri adalah "Menjaga jarak" atau Social Distancing. Dan juga mengaitkan kembali dengan upaya diplomasi siber tadi, dimana jika telah dibangun infrastruktur dan keamanan siber yang baik akan juga memudahkan Indonesia dalam melakukan upaya diplomasi dalam upaya perdamaian dunia dengan memasukan kepentingan nasional dalam bentuk penanganan Covid-19, dimana Indonesia dapat lebih efektif dan aman dalam memanfaatkan peran diplomasi siber itu dan mendapatkan keuntungan atau berkontribusi dalam upaya penekanan angka Covid-19.

 

  • 3 ASPEK UTAMA DAN UPAYA PENGEMBANGAN SIBER YANG DAPAT DILAKUKAN

Melihat dampak negatif yang patut dijadikan kecemasan dalam upaya implementasi teknologi internet secara efektif, dapat diidentifikasi bahwa 3 aspek krusial yang harus dikembangkan dalam bidang teknologi internet atau siber adalah : Pengembangan infrastruktur siber, pengembangan upaya diplomasi siber, dan juga keamanan siber. Upaya apa yang dapat Indonesia lakukan agar dapat terlaksananya 3 aspek ini guna memajukan sektor teknologi siber Indonesia, dan memaksimalkan keuntungan itu. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah untuk menjalin kerjasama yang lebih komprehensif dengan lembaga yang berperan di bidang keamanan, dan pembangunan infrastruktur siber di Indonesia, layaknya BSSN atau Badan Siber dan Sandi Negara. Upaya ini sudah dilakukan namun kurang diprioritaskan secara jelas menurut saya, memang telah ada upaya seperti perancangan SKSN atau Strategi Keamanan Siber Nasional (Chotimah, 2019). Menurut BSSN, SKSN memiliki kerangka yang dapat dilihat dari dua bagian, yaitu internal dan eksternal. Internal dalam arti bahwa SKSN membangun keamanan siber dengan melalui pembangunan sistem dan kekuatan siber, dan eksternal dalam arti Kebijakan Omny Directional Policy, yang efektif dan mempunyai tingkat keamanan yang tinggi (Chaerudin, 2018). SKSN ini sendiri mencakup berbagai bidang dalam pengembangan siber di Indonesia, antara lain (Chaerudin, 2018) :

1. Melindungi data-data pemerintahan, penduduk, pribadi, dan industri di Indonesia

2.Menjaga dan merawat infrastruktur siber nasional.

3. Memajukan ekonomi siber, dan membuka ruang bagi inovasi siber yang aman dan terpantau

4. Menjadi media pelatihan dan pendidikan bagi SDM di Indonesia mengenai dunia siber

5. Menjadi pra sarana upaya Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia dan memainkan peran penting dalam upaya penjagaan perdamaian dunia.

Berikut tadi merupakan beberapa penjelasan mengenai SKSN yang digagas oleh BSSN sebagai upaya Indonesia dalam menciptakan sistem strategi keamanan siber nasional yang dapat menunjang operasional daripada sistem siber atau internet di Indonesia.

Pengembangan SKSN ini memang sudah digagas, dan dirumuskan gambaranya dengan lumayan baik dan komprehensif, namun kenyataan nya bahwa masih banyak terjadi pembobolan data seperti yang pernah terjadi di aplikasi pedulilindugi. Dimana diberitakan ada oknum yang melakukan penjualan sertifikat vaksin (detikcom, 2021), dan masih banyak kasus lain yang serupa. Kenyataan ini menunjukan Indonesia biarpun telah berusaha merumuskan konsep dan gagasan yang komprehensif dan baik juga namun masih perlu banyak pembenahan dan fokus tersendiri agar pengoperasian SKSN ini dapat direalisasikan dimana SKSN sendiri memiliki potensi yang sangat baik jika dikembangkan yang akan menunjang negara Indonesia di ketiga aspek utama daripada pengembangan media siber di Indonesia, yaitu Infrastruktur, Keamanan, dan Diplomasi siber. Seperti yang dinyatakan oleh BSSN juga bahwa SKSN memiliki tujuan untuk : Menjamin akses individu  pengguna siber di Indonesia, Menciptakan kepekaan dan ketahanan akan keamanan siber di Indonesia, menyelenggarakan upaya pengamanan siber di Indonesia, Melindungi data pribadi individu negara penduduk Indonesia di dunia siber, dan juga sebagai sarana komunikasi dan diplomasi bagi Indonesia dalam membahas isu keamanan siber maupun isu lainya (Chaerudin, 2018). Upaya pengembangan SKSN ini merupakan upaya yang utama jika ingin secara langsung mengembangkan ketiga aspek siber yang perlu dikembangkan guna memperkokoh Indonesia sebagai negara yang modern, dan terkoneksi dengan baik. Upaya perumusan SKSN ini juga tidak hanya terbatas pada BSSN saja, namun kerjasama bilateral yang dapat dijalin Indonesia dengan negara lain dalam aspek Cyber Diplomacy ini sangat dapat dilakukan guna merancang SKSN agar lebih baik lagi. Kerjasama seperti yang dilakukan antara Indonesia dan Australia di bidang pengembangan siber (Humas Kemenko Polhukam, 2017). Upaya seperti ini patut dilakukan oleh Indonesia, selagi itu sejalan dan sesuai dengan kepentingan nasional Indonesia.

  • KESIMPULAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun