Sepertinya, sudah tak ada harapan lagi untuk atlet yang satu ini. Hopeless rasanya.
Di turnamen Malaysia Masters 2020 yang berlangsung sore ini, Fitriani langsung dibantai oleh Cai Yan Yan, 10-21 dan 12-21, di babak 32 besar! Hmmm, dikasih skor segitunya, lagi-lagi mengulang cerita lama, pertemuan yang berlangsung bertahun-tahun lalu, ya pas dulu-dulu.
Bagi kebanyakan penonton, melihatnya aja sudah nggak kuat. Malah, kalau tersingkir dan permainannya tidak memuaskan, pasti kena bully.
Saya masih ingat, ketika Fitri bermain dalam tim putri dalam SEA Games 2019 lalu, dia kalah dan langsung dihujat habis-habisan sama warganet, bahkan sampai minta degradasi segala. Netijen, oh netijen, memang terkadang jari-jari lebih kejam  daripada lidah tak bertulang.
Dan, herannya lagi, ada saja yang membela Fitri meskipun keterpurukan dan kalah lebih awal, datang bertubi-tubi. Padahal, banyak warganet yang kehabisan kesabaran melihat sepak terjang dia di dunia bulutangkis, dan berharap sesegera mungkin diganti dengan atlet tunggal putri usia muda, yang lebih potensial darinya.
Nah, apakah semua tekanan itu membuat sang atlet bisa bangkit? Ya, tergantung pribadinya, sih.
Namun, menurut yang pernah saya baca di berita, Fitriani punya masalah sebenarnya, tapi susah dideteksi, karena kepribadiannya yang sangat tertutup. Ditambah, waktu berfoto bersama dengan atlet lain, terlihat ekspresi wajahnya yang datar-datar saja. Dingin.
Hmmm, sepertinya Fitriani orangnya introvert. Dan, tentu saja dia tak sendiri. Ada atlet-atlet ternama dunia yang kepribadiannya sama dengannya, sebut saja pegolf Tiger Woods dan pemain basket NBA, Kobe Bryant!
Tapi, ya harus diingat juga, orang introvert yang memutuskan jadi atlet, berarti siap untuk dikenal banyak orang, dan juga siap dikritik! Lha, kok begitu?
Karena pada pundak para atletnya, kebanggaan bangsa disematkan. Dan jika menang, apalagi kalau meraih juara dunia dan emas Olimpiade, berarti kehormatan negara diangkat setinggi-tingginya. Waaah, apa nggak bahagia melihat nama negerinya harum semerbak?
Tidak hanya itu! Para atlet yang introvert pun harus beradaptasi menghadapi dunia olahraga yang kebanyakan ekstrovert, karena dukungan suporter fanatik yang seringkali berisik. Olahraga tenis, adalah salah satunya yang menguntungkan atletnya yang innie, karena dilakukan sunyi-senyap dengan diselingi tepukan sesaat.
