Hari ini,Â
adalah hari di mana si kotak layar ajaib dirayakan oleh umat manusia sejagat.
Namun, apakah "rumah baru" bernama siaran TV digital sudah bisa ditempati dan dinikmati seluruh penduduk bumi?
TERNYATA BELUM!
Kalau saya buka laman di Wikipedia, ada banyak negara-negara di dunia yang belum selesai memindahkan kanal-kanal stasiun televisi yang semula "berumah" di siaran analog, ke siaran digital, bahkan ada pula negara-negara yang belum ada informasi berisi kepastian, kapan bisa pindah ke "rumah" yang lebih baik; TV digital!
Miris. Padahal, keputusan untuk menutup saluran TV analog, merupakan tuntutan dari dunia yang gak bisa ditawar-tawar lagi! Ini era teknologi canggih lho, apa-apa sudah digital, harusnya teknologi yang berbau analog sudah pergi jauh-jauh!
Eitts, tunggu dulu! Masih ada orang atau negara yang masih betah-betahnya menggunakan siaran dan pesawat TV analog, dan negara kita salah satunya.
Ada jutaan televisi tabung yang setia menemani setiap rumah di seluruh Nusantara, yang berarti kalau siaran analog telah dimatikan, otomatis tidak bisa terpakai 'kan ya, kecuali kalau pakai alat bantu yang bernama Set Top Box (STB)!
Dan gara-gara masih mempertahankan teknologi TV analog, Indonesia malah dapat pertanyaan "keras" dari dunia, tepatnya International Telecommunication Union (ITU) yang intinya, harus segera angkat kaki dari siaran analog yang telah menemaninya selama 57 tahun!
"Tapi 'kan, harus nunggu revisi UU Penyiaran dulu"
"Oke, tapi Indonesia harus pindah ke TV digital! Apa tidak malu, tertinggal dari negara-negara maju, apalagi negeri jiranmu?"