Yah, sudah jadi hal yang lumrah sih, di lingkungan pemerintahan, baik Kementerian, DPR, bahkan sampai PNS sekalipun, korupsi sudah jadi "budaya", ya apalagi kalau bukan sarana untuk mengeruk kekayaan yang jadi miliknya yang tak ada habisnya?
Makanya, mau menghilangkan korupsi yang menjalar bagai kanker, susah memang. Buktinya aja, kasus korupsi PNS sampai ribuan, belum lagi mencakup kepala daerah, anggota DPR, bahkan sampai menteri sekalipun!
Terlebih lagi kalau atasannya dl kantor PNS, tak semuanya baik. Ada juga yang kelakukan dan kinerjanya buruk, parahnya lagi nyuruh bawahannya korupsi. Sebel jadinya, saya benci pejabat yang seperti ini!
Tapi nggak semuanya begitu. PNS di bidang pendidikan dan kesehatan sih mending, karena ini pekerjaan yang menuntutnya menjalankan secara profesional. Kalau seandainya ditawarkan bekerja di pemerintahan, jujur saja, saya malah enggan.
Karena, jalan birokrasi di pemerintahan termasuk PNS memang tidak semulus jalan tol, malah berkelok-kelok. Ribet. Sedangkan orang swasta maunya serba ringkas dan cepat.Â
Untuk memudahkan dan memuluskan dalam menangani proyek, maka pengusaha swasta, misal, memberikan suap kepada si birokrat PNS itu. Yah, pantesan saja, korupsi tumbuh dengan subur.
Pokoknya, selama birokrasi gitu-gitu aja, terus "virus-virus" korupsi di lingkungan ASN tak kunjung dimusnahkan, saya akan menutup mimpiku untuk menjadi aparatur negeri.
Namun, bukan berarti yang benar-benar niat jadi PNS harus melepaskan impiannya. Tidak, siapa yang melarang? Jalan hidup memang hak untuk memilih, kok. Jadi ASN juga pekerjaan yang mulia, asalkan harus siap fisik, dan terutama mental, untuk menghadapi hal-hal yang bisa merugikan diri dan bangsanya.
Paling utama, setelah ada ilmu yang didapat, kalau mau masuk jadi ASN, wajib menjadikan PNS itu panggilan hati, mengabdi untuk negeri. Jangan hanya dilandasi untuk mendapatkan uang yang banyak. Kalau memang sudah terlanjur sudah jadi PNS, ubah motivasinya!
Lupakan rupiah, karena telah dijamin, dan sebaliknya, di ruangan pikiran, cuma satu kalimat: "Apa ya yang bisa saya berikan sumbangsihnya melalui ilmu, untuk Tanah Air yang telah membesarkanku?"
Lalu, jangan lepaskan perhatian kalian dengan ideologi. Ingat, ideologi bangsa kita hanya satu; Pancasila, bukan yang lain! Ideologi kanan atau kiri, sudah jelas ilegal!
Sayangnya, karena kebanyakan generasi kita tidak dapat mendapat Pendidikan Pancasila, hanya Kewarganegaraan, ya jadinya nggak tau apa-apa soal dasar negara di sini. Padahal, ini penting, dan bakal ditanyakan tentang hal itu. Nah, sebelum jadi ASN, pemahaman Pancasila tolong dipelajari lagi, ya!