HI adalah nama singkatan bagi hubungan internasional. HI didefinisikan sebagai studi hubungan dan interaksi antara negara-negara, termasuk aktivitas dan kebijakan pemerintah, organisasi internasional, organisasi pemerintah, dan perusahaan multinasional.
Proses dan terbentuknya ilmu HI sudah dimulai sejak abad yang lalu. Dahulu para pelopor studi HI hanya mengumpulkan data yang berserakan. Tetapi pada awal abad ke-20 muncul suatu bidang studi yang terorganisasi dan dimasukkan dalam kurikulum bebrapa Universitas di Amerika Serikat, yaitu bidang studi HI. Menurut E. H. Carr munculnya HI sebagai bidang studi tersendiri akibat dari keinginan, terutama sesudah PD I untuk memahami sebab-sebab terjadinya konflik dan untuk membina dunia yang lebih disiplin.
Disiplin baru HI muncun dengan sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran liberan. Selain itu melalui perdebatan-perdebatan besar melalui diskusi teoritis antara penstudi HI yang didukung oleh disiplin-disiplin ilmu lain.
Seperti yang kita telah pelajari, Teori HI dibagi menjadi berbagai teori yaitu teori positivis/rasionalis yang berfokus pada analisis tingkat negara dan pasca positivis/reflektivis yang mencakup arti keamanan yang lebih luas, mulai dari keamanan kelas, hingga pasca kolonial. Dua pemikiran positivis muncul sebagai dominan, realis dan liberalisme, walaupun konstruktivisme terus berusaha memosikan dirinya sebagai arus utama.
Jadi seperti itulah proses munculnya ilmu HI, HI muncul akibta perdebatan-perdebatan besar, seperti Realis & Liberalis. HI merupakan bagian dari ilmu sosial, maka pentingnya belajar HI itu agar kita mengetahui bagaimana sebagai manusia mampu menciptakan perdamaian dunia dan karena sekarang tidak ada manusia yang hidup tanpa negara & negara-negara di dunia akan saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan.
Tetapi dalam Islam, awal terbentuknya ilmu HI ketika Piagam Madinah disepakati oleh para penduduk di Madinah.
