Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Nostalgia Gulali, Si Jadul Unik yang Membutuhkan Kreativitas Tinggi

23 Juli 2019   15:14 Diperbarui: 23 Juli 2019   19:55 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para perupa ini adalah cikal bakal pelaku industri kreatif lho, karena produk yang dihasilkannya benar-benar bergantung pada hasil pemikiran otak manusia. Langkah berikutnya adalah membantu para penjaja gulali aneka bentuk ini untuk berkarya lebih hebat lagi dan mulai melek teknologi, agar usaha kecil-kecilan yang dilakukannya saat ini bertumbuh menjadi usaha super besar-besaran suatu hari nanti.

Jika memungkinkan, perupa gulali dibibit lebih banyak lagi agar jajanan khas anak Indonesia ini dapat melanglang buana ke luar negeri. Lebih seru lagi jika pemerintah terkait bisa memfasilitasi pelatihan atau workshop membuat karya aneka bentuk gulali dari tangan-tangan kecil generasi penerus bangsa, agar mereka semakin paham bahwa negara kita memiliki banyak hasil karya hebat yang bisa dihasilkan oleh siapa saja. Selain itu, anak-anak yang memiliki daya imajinasi tinggi akan dapat menghasilkan aneka bentuk gulali cantik bernilai karya istemewa.

Cuma gulali? No, ini bukan cuma, tapi ini hasil karya nyata yang belum tentu semua orang dapat membuatnya.

(dnu, Dosen Business in Creative Industries -- Kalbis Institute, 23 Juli 2019, Pk. 15.07 WIB)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun