Kamu boleh bersembunyi...
Seakan-akan tidak peduli sama sekali.
Kau tutup mata hingga telinga.
Tak memandang bahkan tak mendengar.
Kau seolah-olah ingin berhenti dari dunia yang terkadang tak berpihak kepada mu.
Kamu boleh melakukan itu.
Itu pilihan mu.
Tapi jangan sampai menyakiti dirimu sendiri.
Lakukan apa yang membuat mu senang.
Selagi tidak merugikan orang lain.
Tetaplah menjadi dirimu dengan versi kamu.
Jangan jadi dirimu karena mengikuti versi orang lain.
Pesan seseorang kepadaku.
Jadilah dirimu sendiri.
Pedulikan dirimu sebelum mempedulikan orang lain.
Sayangi dirimu sebelum menyayangi orang lain.
Terkadang yang membuat diri kita ribet bukan orang lain.
Melainkan diri kita sendiri.
Kita selalu berupaya ingin terlihat seperti mereka.
Iri dengan kehidupan mereka.
Lantas apa yang menjadi milik kita ini seakan-akan kurang dan kurang.
Padahal semuanya begitu pas sesuai dengan apa yang kita butuhkan.
Allah memberikan kita sesuatu itu bukan apa yang kita inginkan, akan tetapi apa yang kita butuhkan.
Bayangkan saja bagaimana jika apa yang kita inginkan mudah dipenuhi.
Kita akan gila. Kalau bahasa jawanya kemaruk, gragas, tamak, dan sebagainya.
Menulis seperti ini bukan berarti aku telah melakukan nya.
Semua berproses...
Sebuah tulisan memberi sedikit perubahan.
Cintailah prosesnya... Maka kelak kau akan mencintai hasilnya.
Bisa juga kaaan....
Semangat kamu berjuang nya...
Yok berjuang bersama-sama.
Dijatuhkan ya bangkit lagi.
Di hina di senyumi saja.
Pokoknya bangkit.
Jangan berhenti.
Tulisan ini mengingatkan ku, diri sendiri juga perlu diingatkan oleh hari nurani.
Dewi Lestari,Â
Malang, 17-09-2021