Mohon tunggu...
Dewi Lestari
Dewi Lestari Mohon Tunggu... Lainnya - Bismillaahirrahmaanirrahiim

Semangat Bismillah...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jangan Menulis Karena Terpaksa, tapi Menulislah Karena Ingin Berbagi

20 April 2021   11:55 Diperbarui: 20 April 2021   12:22 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tulisan itu rekam jejak. Sekali di publikasikan, tak akan bisa kau tarik. Tulislah hal-hal berarti yang tak akan pernah kau sesali kemudian" -Helvy Tiana Rosa-

Menulis memang tidak mudah, banyak yang harus dipertimbangkan, mulai dari judul, isi dan lain-lainnya. Kemudian belum lagi menyusun kalimat-kalimatnya. Apalagi ketika kehabisan kata-kata. Dan dapat pula berlanjut hingga hampir putus asa, patah semangat dan lainnya.

Pernah dalam masa patah semangat? Pasti pernah.... Siapapun itu orangnya pasti pernah mengalaminya. Ketika pada masa itu, kita harus pandai-pandai dalam mengolah hati, yakinkan diri bahwa kita pasti bisa bangkit lagi. Jangan pernah menyesali apa yang terjadi, tapi jalani semua sampai bertemu pada suatu titik yang kita cari.

Teringat pesan seseorang yang  menginspirasi saya, dia bilang "menulislah jangan karena tugas, tapi menulislah karena ingin berbagi" kurang lebih seperti itu, dari sana saya banyak belajar dan mengolah hati agar berusaha membentuk niat untuk berbagi.

"orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah" -Pramoedya Ananta Toer-

Sedikit cerita yaaa sebelum masuk ke tulisan selanjutnya....

Terdapat sebuah kasus, dimana anak tersebut beranggapan bahwa ia pintar, terbukti memang bahwa ia pembaca terbaik di kelasnya. Akan tetapi, ketika dalam hal menulis ia tidak bisa, dan malah berantakan,  dikarenakan pikirannya sulit untuk diatur, kemudian ketika ia berhasil menulis sesuatu tapi tidak sesuai dengan ekspetasinya.

Alhasil ketika ia kumpulkan kepada gurunya, hasilnya harus di evaluasi, gurunya bilang bahwa anak ini mengalami gangguan ekspresi tertulis. Apa itu?

Pernah mendengar disgrafia, naaah gangguan itu dinamakan disgrafia. Disgrafia adalah ketidak mampuan belajar anak-anak dalam menulis, baik tulisan tangan, ejaan dan komposisi.

Masalah yang terjadi bukan hanya sekedar tulisannya tidak baik, akan tetapi juga tidak bisa dibaca dan terjadi pula kesulitan dalam menentukan sebuah topik komposisi. Ketika anak mulai melakukan akan membutuhkan waktu yang begitu lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun