Mohon tunggu...
Dewi Lestari
Dewi Lestari Mohon Tunggu... Lainnya - Bismillaahirrahmaanirrahiim

Semangat Bismillah...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyerap Informasi Kemudian di Ekspresikan Sesuai dengan Perkembangan Bahasa

9 Maret 2021   21:07 Diperbarui: 9 Maret 2021   21:26 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pengusahamuslim.com

Setiap manusia pasti berbahasa, baik bahasa yang berupa simbol, gerakan, lisan maupun tulisan. Tak perlu memandang orang dari segi bahasa. Jika kita sebagai warga Negara Indonesia pun harus menghormati segala perbedaan. Seperti  arti semboyan Negara Indonesia yakni

"berbeda-beda tetapi tetap satu jua"

Sebuah semboyan kebanggan Negara Indonesia... pasti di antara kalian tidak asing kan dengan semboyan Negara kita.

Yaaaaa... BHINEKA TUNGGAL IKA

Sayangnya , tulisan saya kali ini bukan tentang kewarganegaraan yang berisikan semboyan Negara kita, melainkan tentang perkembangan suatu bahasa.

Lagi-lagi pembahasan saya tentang bahasa, yaaaa.... Berbicara tentang bahasa tidak akan ada habisnya. Banyak yang akan dibahas dan membutuhkan pemahaman yang baik. Bahasa dalam kehidupan memiliki peran yang sangat penting, terlebih anak usia dini. Pada masa tersebut anak akan mudah menyerap banyak sekali macam bahasa.

Naaah tepat sekali, menyerap bahasa... seperti yang terdapat pada judul, menyerap bahasa itu adalah reseptif, reseptif itu meresap yang dalam artian kemampuan untuk memahami informasi berupa simbol-simbol dalam bahasa. Seperti suara, gerakan, tanda dan simbol.

Suara mengandung artian berupa kata-kata/ sandi lainnya, sedangkan gerakan itu berupa isyarat gerakan, dan tanda ialah ciri-ciri dari sebuah peristiwa, serta simbol itu berupa simbol yang di sepakati.

Adapun penjelasan lain yang menyebutkan bahwa bahasa reseptif ialah sebuah kemampuan dalam memahami bahasa yang di dapat dari mendengar ataupun membaca.

Adapun dampak yang di akibatkan dari gangguan bahasa reseptif ialah

  • Susah dalam mengikuti arahan
  • Sulit dalam memahami bacaan
  • Sulit dalam pemahaman gerak tubuh
  • Sulit dalam memahami gambar dan objek
  • Sulit dalam menjawab pertanyaan
  • Sulit dalam memahami sebuah cerita

Hal terpenting yang terkait dalam pengembangan bahasa  reseptif ialah perhatian dan konsentrasi, keterampilan pra-bahasa, keterampilan social serta keterampilan bermain.

Maksud dari perhatian dan konsentrasi adalah konsentrasi dan fokus tanpa adanya gangguan untuk menyelesaikan tugas. Sedangkan keterampilan pra-bahasa adalah komunikasi yang dilakukan tanpa adanya kata-kata. Keterampilan social adalah kemampuan dalam berinteraksi terhadap orang lain. Dan yang terakhir ialah keterampilan bermain yang memilki arti sukarela dalam melakukan aktivitas dan harus tetap  berorientasi pada tujuan.

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan bahasa reseptif anak yang tertulis dalam sebuah artikel oleh Nurul Khasanah yaitu (1) bercakap-cakap, (2) tanya jawab, (3) bermain peran, (4) sosiodrama, (5) karyawisata dan (6) bercerita.

Kemudian setelah menyerap maka akan timbul sebuah ekspresi, yakni dinamakan bahasa ekspresif. Bahasa ekspresif ialah sebuah kemampuan dalam mengekspresikan sesuatu dalam bentuk komunikasi verbal maupun non verbal.

Komunikasi verbal yang seperti apa? Komunikasi yang dalam bentuk lisan maupun tulisan. Lalu komunikasi non-verbal nya ialah komunikasi yang dalam bentuk ekspresi wajah, gerakan tubuh atau yang berhubungan dengan bahasa tubuh.

Dalam hal ini, terutama untuk anak usia dini, memang tidak dituntut untuk berbahasa yang benar, melainkan dengan anak memahami apa yang kita ucapkan begitupun sebaliknya kita juga memahami apa yang di katakan anak. Maka itu sudah lebih dari cukup bahwa anak masih dapat berbahasa ekspresif atau kata lain tidak ada gangguan dalam hal ini.

Gangguan yang di timbulkan akibat dari sulitnya mengekspresikan bahasa ialah

  • Anak akan sulit bertanya
  • Sulit memberikan nama pada sebuah benda
  • Jarang menggunakan bahasa tubuh atau gerakan ekspresi, bahkan ekspresi wajah
  • Jarang berkomentar
  • Penggunaan kosakata yang sedikit
  • Penggunaan tata bahasa yang kurang baik
  • Penggunaan bahasa yang sulit dipahami

Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengembangkan bahasa ekspresif anak yaitu dengan bercerita, berkomonikasi secara lisan, atau bisa juga dengan pengajaran dengan metode bernyanyi.

Kemampuan berbahasa anak merupakan suatu hal yang penting karena dengan kemampuan berbahasa tersebut anak dapat berkomunikasi dengan teman atau orang-orang disekitarnya. Dengan begitu perkembangan bahasa anak akan terbentuk secara terurut sesuai dengan tumbuh kembang anak.

Bahasa anak akan cepat berkembang apabila

  • Anak Berada di dalam lingkungan yang positif dan bebas dari tekanan
  • Menunjukan sikap dan minat yang tulus pada anak
  • Menyampaikan pesan verbal diikuti dengan pesan non-verbal
  • Melibatkan anak dalam komunikasi

Sebagai orang tua, selain menjadi sosok yang senantiasa ada di samping anak. Orangtua menjadi pemeran utama dalam perkembangan  bahasa anak. Mengarahkan anak, bahkan mengajarkan anak begaimana berbahasa yang baik. Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, bahwa anak tidak harus berbahasa dengan tatanan bahasa yang baik. Melainkan dengan ia memahami apa yang kita maksud kemudian dibalas nya dengan ekspresi yang  sesuai maka itu sudah lebih dari cukup.

 Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu (Ali bin Abi Thalib Ra).

Terimakasih telah membaca tulisan saya, semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun