Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kompas-ku Adalah Islam: Meneladani 99 Asma Allah

12 Desember 2010   02:24 Diperbarui: 7 Juni 2016   18:53 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul ini tiba-tiba saja muncul di pagi yang sejuk ... Jakarta terasa Bandung, asyik buat menuliskan sesuatu yang juga sejuk, damai, nyaman, dan membahagiakan para pembaca kompasiana. Melanjutkan pengalaman ku meneladani 99 Asma Allah. Kali ini aku ingin berbagi tentang betapa menyenangkannya hidup dengan banyak sahabat baik (Alhamdulillah ... rasanya sampai saat ini aku tidak punya orang yang menjadi musuh, semoga begitu seterusnya).

[caption caption="dok pribadi"][/caption]

 Kali ini kenanganku kembali ke masa kecil yang indah. Aku, Dewi Laily Purnamasari bertetangga dengan keluarga suku Batak dan beragama Kristen. Sampai saat ini aku tetap bertetangga. Sudah 30 tahun rumah kami bersebelahan (dinding kami saling menempel). Tak satu kali pun terjadi pertengkaran antar kami. Saling menghormati dan menghargai adalah kunci utama pergaulan antar sesama. Kini, anak ku yang kedua (10 tahun) berteman dengan anak tetangga ku dan tak pernah sekalipun mereka bertengkar. Malah aku merasa terharu saat mereka bersama-sama memelihara hamster dan berdiskusi tentang 'bagaimana caranya bisa mengurus peliharaan mereka dengan baik?'. Ah ... tumbuhnya rasa kasih dan sayang di hati serta pikiran mereka membuat hidup menjadi damai.

 Begitupun pengalaman ku ketika bersekolah di SMP. Satu teman laki-laki ku beragama Budha suku campuran Jawa. Aku bersuku Sunda dan beragama Islam. Kami sering menjadi kelompok / regu bersama dalam kelas. Baik-baik saja tak pernah saling meledek atau menghina atas nama agama dan suku. Paling banter ledekan khas anak-anak : dia bernama Mardedi diplesetkan jadi Mardewi ha3 ...

 Lalu pengalaman lain saat aku bersekolah di SMA di jurusan Fisika hanya ada tujuh siswa perempuan diantara 41 siswa laki-laki. Jumlah ganjil menyebabkan harus ada satu perempuan duduk bersama satu laki-laki. Nah ... karena aku paling 'tomboy' diantara teman-teman perempuan hi3 ... jadilah aku duduk dengan laki-laki paling lembut dan baik hati beragama konghuchu dan bersuku campuran Cina-Jawa. Kami saling menghormati dan tak pernah setitik pun di hati terbersit rasa merendahkan atau meminggirkan keberadaannya yang minoritas. Kami tetap bersilaturahim  bahkan kini dia sudah sukses sebagai pengusaha. Oya ... dia pernah mampir ke kampus ku saat aku jadi Direktur Akademi di Cirebon.  Kami tertawa mengenang betapa lucu nya 'gadis tomboy' itu kini berjilbab dan lebih feminin.

Kuliah S1 dan S2 pun tak semata mendapat ilmu dan nilai akademik. Sungguh, aku sangat bersyukur mendapat ilmu kehidupan dan nilai persahabatan. Kita sebagai manusia tentu berbeda dan unik. Namun, pilihan hidup bukan lah untuk membeda-bedakan bukan pula untuk merendahkan dan meminggirkan. Begitu pun ketika menjalani kehidupan berkarir, bertetangga, berorganisasi, berbangsa dan bernegara bahkan bersama menjadi warga dunia.

 Asma Allah telah menginspirasi ku agar mampu berkata dan berlaku baik kepada sesama. Pilihan ku bukan memusuhi orang namun aku sangat benci dengan tindak / perilaku kedzaliman, ketidakadilan, kesombongan, keangkuhan, kesewenang-wenangan, dan keserakahan / ketamakan. Aku juga sangat senang dengan tindak / perilaku bersahabat, berkasih sayang, saling menolong dalam kebaikan, menghormati, menghargai, menegakkan keadilan, berlaku sopan santun, dan memahami segala bentuk perbedaan.

 "Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah Yang Maha Esa". (QS. Al Ikhlas 112 : 1); "Allah tempat meminta segala sesuatu." (QS. Al Ikhlas 112 : 2); "Katakanlah, Sesungguhnya Allah berkuasa menurunkan suatu mukjizat, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui." (QS. Al An'am 6 : 37); "Mereka mendustakan mukjizat-mukjizat Kami semuanya maka Kami azab mereka dengan azab dari Yang Maha Perkasa, Maha Kuasa." (QS. Al Qamar 54 : 42); "(Allah) berfirman, Janganlah kamu bertengkar di hadapan-Ku, dan sungguh dahulu Aku telah memberi ancaman kepadamu." (QS. Qaf 50 : 28); "lalu dia berkata (menyesali) : Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian) ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh." (QS. Al Munafiqun 63 : 10); "Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Dzahir, dan Yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al Hadid 57 : 3); "Dan apabila Allah menghendaki sesuatu keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak pula pelindung mereka selain Dia." (QS. Ar Ra'd 13 : 11); "(Allah) Yang Mengetahui semua yang gaib dan yang nyata, Yang Maha Besar, Maha Tinggi." (QS. Ar Ra'd 13 : 9); "Sesungguhnya kami menyembah-Nya sejak dahulu, Dialah Yang Maha Melimpahkan Kebaikan, Maha Penyayang." (QS. Ath Thur 52 : 28); "Kecuali mereka yang telah bertobat, mengadakan perbaikan dan menjelaskannya, mereka itulah yang Aku terima tobatnya dan Aku lah Yang Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang." (QS. Al Baqarah 2 : 160); "Sungguh, Kami akan memberikan balasan kepada orang-orang yang berdosa." (QS. As Sajdah 32 : 22); "Maka mereka itu, mudah-mudahan Allah memaafkannya. Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun." (QS. An Nisa 4 : 99); "Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia." (QS. Al Baqarah 2 : 143); "Katakanlah (Muhammad), Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki." (QS. Ali'Imran 3 : 26);

 "Maha Suci nama Tuhanmu Pemilik Keagungan dan Kemuliaan." (QS. Ar Rahman 55 : 78); "Allah menyatakan bahwa tiada tuhan selain Dia; (demikian pula) malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan." (QS. Ali'Imran 3 : 18); "Tuhanku, Engkaulah yang mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan padanya." (QS. Ali'Imran 3 : 9); "Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah, dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji." (QS. Fathir 35 : 15); "Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberikan kekayaan kepadamu dari karunia-Nya jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana." (QS. At Taubah 9 : 28); "Sesungguhnya Allah hanya melarangmu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu dalam urusan agama dan mengusir kamu dari kampung halamanmu dan membantu orang lain untuk mengusirmu." (QS. Al Mumtahanah 60 : 9); "Dan jika Allah menimpakan suatu bencana (derita) kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Al An'am 6 : 17); "Katakanlah (Muhammad), Aku tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun mudharat bagi diriku kecuali apa yang dikendaki Allah." (QS. Al A'raf 7 : 188); "Allaj (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi." (QS. An Nur 24 : 35); "Dan sungguh Allah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus." (QS. Al Hajj 22 : 54); "(Allah) pencipta (tanpa contoh sebelumnya) langit dan bumi. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya 'Jadilah!' Maka jadilah sesuatu itu." (QS. Al Baqarah 2 : 117); "Tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal." (QS. Ar Rahman 55 : 27); "Milik Allah-lah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. Ali'Imran 3 : 180); "Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka engkau tidak akan mendapatkan seorang penolong yang dapat memberi petunjuk kepadanya." (QS. Al Kahfi 18 : 17); "Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al Baqarah 2 : 153).

 Pengalaman ku meneladani Asma Allah Al Haadii (Allah Maha Pemberi Petunjuk) adalah aku harus mampu membimbing diri sendiri (kalau mampu juga orang lain) agar istiqamah (berpegang teguh) di jalan yang benar. Jalan para khalifah yang menjadi rahmatan lil 'alamin (pemberi rahmat bagi sesama juga bagi alam semesta). Aku pun berusaha meneladani Asma Allah Ar Rauuf (Allah Maha Pengasih / Belas Kasih) kepada sesama dengan menjalin silaturahim dan menolong sesama (misalnya korban bencana alam dan bencana kemanusiaan).

 Meneladani Asma Allah Azh Zhahir (Allah Maha Nyata) artinya aku harus berupaya sekuat tenaga menampilkan karya-karya yang bermanfaat bagi sesama dan alam semesta. Aku juga berusaha semaksimal mungkin menampakkan sikap hidup yang mulia, sopan santun, disiplin, dan gigih mengejar cita-cita. Aku berdoa semoga ilmu yang ada dapat berguna bagi orang lain kini bahkan di kemudian hari.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun