Mohon tunggu...
Dewi Kurniasari
Dewi Kurniasari Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Pembelajar sejati : suka belajar dan berbagi agar senantiasa bertumbuh dan bermakna. Learning - Sharing - Growing - Meaning

Selanjutnya

Tutup

Money

Congruent Speaking: Rahasia Kekuatan Komunikasi

25 September 2012   05:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:45 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Orang yang berbicara dengan kongruens, dia tidak hanya mampu menggerakkan orang lain, bahkan gunung pun bisa dipindah (Tung Desem Waringin). Kalimat tersebut betul-betul membuat saya penasaran, apa sih yang dimaksud dengan Congruent Speaking? Rasa penasaran itulah yang membawa saya ke seminar Motivational Speaking batch 7 di Hotel Santika Premier Semarang tanggal 22 – 23 September 2012 bersama dua orang teman.

Banyak hal yang dibahas pada seminar yang dipandu oleh Bapak Jumala Multazam dari Visi Sukses Indonesia, namun yang akan saya sharing kali ini adalah tentang Congruent Speaking sebagai salah satu kunci sukses komunikasi dengan pendekatan NLP. Congruent Speaking adalah apa yang dipikirkan sama dengan yang disampaikan. Menurut Wikipedia (2010), kongruens adalah Rapport within one’s self. Kongruens bisa didapat jika seluruh inner voice (kata hati) selaras, tidak ada pertentangan.

Ada tiga hal yang harus diperhatikan agar komunikasi kita kongruens, yaitu persepsi tentang diri, persepsi memandang orang lain (lawan bicara) dan persepsi memandang materi (ide atau produk) yang akan disampaikan. Berikut akan kita ulas satu per satu :

1.Persepsi tentang diri

Kita akan tampil dengan mantap mempresentasikan materi tanpa keraguan sedikitpun, jika kita begitu yakin bahwa diri kita pasti diterima pendengar dan sangat yakin mereka menyukai apa yang kita sampaikan. Tunjukkan bahwa kita orang yang memiliki kredibilitas tinggi dan sangat layak untuk menyampaikan materi tersebut. Dalam keadaan demikian, maka apapun yang kita katakan pasti meyakinkan mereka.

2.Persepsi memandang orang lain

Kita harus memiliki persepsi yang baik tentang lawan bicara, sehingga secara unconscious ekspresi wajah, sikap tubuh, dan kata-kata yang keluar adalah yang bebar-benar sesuai dengan yang dibutuhkan untuk ditujukan pada orang yang baik dan kita hormati. Kongruens juga termasuk persepsi bagaimana kita memandang lawan bicara, dimana kita begitu yakin bahwa lawan bicara mendukung gagasan kita. Jika tidak ada lagi keraguan bahwa lawan bicara mendukung gagasan kita, kita menjadi sangat lancar berbicara, penampilan kita menjadi mantap dan sangat meyakinkan.

3.Persepsi memandang materi yang akan disampaikan

Untuk dapat dengan mudah meyakinkan orang lain, kuncinya adalah berbicara tentang sesuatu yang diyakini dengan sepenuh hati. Kita harus yakin bahwa apa yang dikatakan adalah baik dan penting. Kita harus menguasai materi yang disampaikan, sehingga tidak ada keraguan dalam menyampaikannya. Kongruens adalah sebuah kondisi dimana apa yang kita sampaikan sungguh kita yakini sedemikian yakinnya, sehingga tidak hanya kata-kata, tetapi seluruh bahasa tubuh kita mencerminkan kebenaran dari yang kita sampaikan.

Ketika berbicara dengan kongruens, kita dengan otomatis mengerahkan seluruh energi dalam pembicaraan. Aspek psikologis dan fisiologis dikerahkan dalam menyampaikan gagasan, tidak mengerjakan apapun kecuali untuk itu. Kondisi kongruens yang total bisa berdampak sangat kuat untuk meyakinkan orang lain, dan yakinlah pendengar tak bisa menolak apapun yang kita katakan.

Semoga bermanfaat.

Sumber : Motivational Speaking – Jumala Multazam - Visi Sukses Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun