Mohon tunggu...
Dewi hartini
Dewi hartini Mohon Tunggu... Assalamualaikum
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Waalaikumsalam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Filsafat Pendidikan Matetialisme

28 April 2020   10:46 Diperbarui: 28 April 2020   10:54 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamualaikum wr.wb

saya akan sedikit memaparkan tentang aliran filsafat pendidikan materialisme.

Aliran filsafat materialisme memandang bahwa realitas seluruhnya adalah materi. Materialisme berpandangan bahwa hakikat realisme adalah materi, bukan rohani, bukan spiritual, atau super natural. Materialisme adalah teori yang mengatakan bahwa atom materi yang berada sendiri dan bergerak merupakan unsur-unsur yang membentuk alam dan bahwa akal dan kesadaran (conciousness) termasuk didalamnya segala proses pisikal merupakan mode materi tersebut dan dapat disederhanakan menjadi unsur-unsur fisik.

Tokoh-tokoh aliran materialisme

Terdapat beberapa tokoh-tokoh yang terdapat pada aliran materialisme:

1. Demokritos (460-360 SM)

Demokritos merupakan pelopor pandangan materialism klasik,yang disebut juga "atomisme".

2. Julien de Lamettrie (1709-1751)

Mengemukakan pemikirannya bahwa binatang dan manusia tidak ada bedanya,karena semuanya dianggap sebagai mesin. Buktinya,bahan (badan) tanpa jiwa mungkin hidup (bergerak),sedangkan jiwa tanpa bahan (badan) tidak mungkin ada. Jantung katak yang dikeluarkan dari tubuh katak masih berdenyut (hidup) walau beberapa saat saja.

3. Ludwig Feuerbach (1804-1972)

Ludwig Fuerbach mencanangkan suatu metafisika,suatu etika yang humanistis,dan suatu epistemology yang menjunjung tinggi pengenalan inderawi. Oleh karena itu,ia ingin mengganti idealisme Hegel (guru Feurbach) dengan materialisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun