Mohon tunggu...
Ambardewi
Ambardewi Mohon Tunggu... Dosen - Pecinta seni, buku dan musik

Menulis adalah selera... Mengembangkan ide yang menjadi sebuah tulisan yang menginspirasi adalah tabungan ilmu yang bermanfaat tidak hanya bagi diri sendiri melainkan untuk orang lain.. Jangan memenjarakan ide.... keluar,,, dan tulislah!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ingin Coba "Homeschooling", Siapkan Mental Roket Pada Anak

19 November 2018   02:23 Diperbarui: 19 November 2018   16:45 1166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang Tua Sebagai Faktor Penentu

Tidak hanya beberapa sektor saja yang harus peka dengan kondisi yang serba internet( Internet of Things), orang tua pun harus bisa lebih peka dan mampu untuk mensiasati kecanggihan internet untuk kemajuan keluarga. Internet saat ini unggul dalam segala bidang, tetapi kita juga wajib ingat, bahwa rasa manusiawi, moral dan agama yang harus tetap didapat dari manusia. Tidak ada lain. Karena unsur kemanusiaannya pun sangat berbeda.

Menanggapi hal tersebut, orang tua lah sebagai faktor penentu untuk berhasilnya homeschooling bagi anak. Dengan wawasan yang tinggi yang dipadu padankan dengan kehangatan keluarga serta kecanggihan internet, maka homeschooling mampu berjalan dengan maksimal. 

Selain itu culture atau budaya membaca anak dapat diperoleh dan ditingkatkan dalam homeschooling tersebut. Lebih lagi, teknik komunikasi dan penguasaan teknologi juga bisa diajarkan secara efektif kepada di anak.

Orang tua pun bisa memilih model homeschooling yang cocok bagi perkembangan si anak. Seperti model homesschooling tunggal, majemuk atau komunitas homeschooling. Sisi kreatifitas orang tua lah yang berperan disini. Bisa saja.. Setiap pulang sekolah atau 2 kali dalam satu minggu..

 Si anak diberikan pendampingan homeschooling modern dengan cara privat (homeschooling tunggal), lantas jika si orang tua ingin menggabungkan dengan pembelajaran keluarga, tentu bisa digabung dengan satu atau dua kepala keluarga lain untuk mewujudkan metode belajar (homeschooling majemuk). Nah, kalau di rasa efektif dan efisien, homeschooling bisa ditingkatkan lagi dengan membentuk komunitas homeschooling yang mempunyai sistim belajar yang lebih teratur.

Www.ebcohost.com
Www.ebcohost.com
Output anak

Anak sebagai sebuah keniscayaan yang harus kita jaga dan kita bentuk akhlak dan mentalnya untuk mampu bersaing di era 4.0 tentu saja tidak mudah. Banyak sekali hal-hal baru yang mungkin tidak dialami generasi sebelumnya. 

Penggunaan IoT meningkat dan menjadi kebutuhan primer yang harus dipenuhi. IoT yang didalamnya mengandung sisi postif dan negatif perlu di filter terkait penggunaannya oleh anak. Informasi yang mudah didapat diimbangi dengan berbagai hal negatif yang dimungkinkan tidak secara maksimal bisa di pantai oleh orang tua.

Homeschooling tunggal yang bisa kita jalankan di kehidupan sehari-hari bisa disisipkan perilaku moral dalam menggunakan kecanggihan teknologi.

Mental roket adalah mental yang mampu berpikir 4-10 kali diatasnya. Jadi benar- benar menurut saya pribadi adalah mental yang dibutuhkan para generasi muda untuk menyeimbangkan langkah dalam revolusi industri 4.0. Mental berpikir kritis, mental berpikir sebelum bertindak, mental 'peka' terhadap sesama. Itu yang menurut saya harus ditingkatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun