Mohon tunggu...
Ambardewi
Ambardewi Mohon Tunggu... Dosen - Pecinta seni, buku dan musik

Menulis adalah selera... Mengembangkan ide yang menjadi sebuah tulisan yang menginspirasi adalah tabungan ilmu yang bermanfaat tidak hanya bagi diri sendiri melainkan untuk orang lain.. Jangan memenjarakan ide.... keluar,,, dan tulislah!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ingin Coba "Homeschooling", Siapkan Mental Roket Pada Anak

19 November 2018   02:23 Diperbarui: 19 November 2018   16:45 1166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semakin gencarnya kita dengan berbagai macam slogan dan tagline yang mengusung tema revolusi industri 4.0, tentu linier dengan usaha pengembangan SDM dan SDA sebagai faktor 'uno' dalam mendukung terealisasinya modernisasi yang tidak mungkin untuk dihindari. 

Anggapan bahwa dampak dari revoulusi industri 4.0 yang katanya 'mengkhawatirkan' justru ada celah-celah lain yang dapat digunakan untuk menyokong pertumbuhan masyarakat.

Tak heran, dengan dalih mempersiapkan anak sebagai generasi muda penerus bangsa yang dewasa ini sudah mulai dijejali dengan sistem belajar 'marathon' dalam full day school menuai banyak kontroversi.

 Ada yang pro dan ada yang kontra. Jika orang tua membandingkan dengan 'era' nya dulu, maka sudah pasti terlihat ketimpangan metode belajar yang cukup jauh daripada sekarang. Dulu anak-anak masih mempunyai waktu untuk 'me time' setelah jam sekolah. Nah.. Kalau sekarang.. Berangkat pagi.. Pulang sore.. Bahkan sampai malam hari.

Pengembangan potensi dan bakat anak tentu tidak semuanya dapat diletakkan sepenuhnya di ranah sekolah saja, sudah barang tentu 100 dari orang tua setuju, bahwa pendampingan dan perhatian dari orang tua juga sangat dibutuhkan. 

Banyak sekali metode yang dikembangkan orang tua untuk meningkatkan minat bakat dari si anak untuk mengoptimalkan seluruh pelajaran yang diterima di  sekolah. Salah satunya adalah menggunakan metode homeschooling.

"Homeschooling"  Modern
Sekolah rumah yang kegiatannya tidak serta merta harus dirumah itulah mampu membuat anak relax dan tertarik dalam belajar. Apalagi dalam homeschooling method, orang tua lah sebagai penanggung jawab utama yang bisa berperan sebagai guru pendamping atau tutor di rumah. 

Yang lebih enaknya lagi, saat orang tua menerapkan metode homeschooling sebagai 'nutrisi tambahan' bagi anak, maka si anak akan terpacu untuk berkomunikasi dan memecahkan permasalahan yang tidak selesai melalui jalur pendidikan formal.

Sumber: ebcohost.com
Sumber: ebcohost.com
Homesschooling yang dimaksud tentu bukan pembelajaran tunggal tanpa memberikan pendidikan formal, tetapi pendidikan tambahan yang bisa dimiliki si anak secara eksklusif dari orang tua nya masing. Cukup membanggakan bukan?

Ranah dari homeschooling tersebut juga cukup luas. Orang tua bisa mendampingi si anak untuk menunjukkam 'mental roket' (istilah yang sering saya sebut untuk mental anak yang mampu berpikir dan berperilaku out of the box) mereka tanpa adanya keraguan sedikitpun.

Anak yang selain menempuh pendidikan formal harus dibarengi dengan penekanan dalam agama serta moral. Anak yang sering sekali didampingi orang tuanya dengan menerapkan pengajaran tambahan seperti homeschooling, bisa secara maksimal dekat dengan sang anak.

Orang Tua Sebagai Faktor Penentu

Tidak hanya beberapa sektor saja yang harus peka dengan kondisi yang serba internet( Internet of Things), orang tua pun harus bisa lebih peka dan mampu untuk mensiasati kecanggihan internet untuk kemajuan keluarga. Internet saat ini unggul dalam segala bidang, tetapi kita juga wajib ingat, bahwa rasa manusiawi, moral dan agama yang harus tetap didapat dari manusia. Tidak ada lain. Karena unsur kemanusiaannya pun sangat berbeda.

Menanggapi hal tersebut, orang tua lah sebagai faktor penentu untuk berhasilnya homeschooling bagi anak. Dengan wawasan yang tinggi yang dipadu padankan dengan kehangatan keluarga serta kecanggihan internet, maka homeschooling mampu berjalan dengan maksimal. 

Selain itu culture atau budaya membaca anak dapat diperoleh dan ditingkatkan dalam homeschooling tersebut. Lebih lagi, teknik komunikasi dan penguasaan teknologi juga bisa diajarkan secara efektif kepada di anak.

Orang tua pun bisa memilih model homeschooling yang cocok bagi perkembangan si anak. Seperti model homesschooling tunggal, majemuk atau komunitas homeschooling. Sisi kreatifitas orang tua lah yang berperan disini. Bisa saja.. Setiap pulang sekolah atau 2 kali dalam satu minggu..

 Si anak diberikan pendampingan homeschooling modern dengan cara privat (homeschooling tunggal), lantas jika si orang tua ingin menggabungkan dengan pembelajaran keluarga, tentu bisa digabung dengan satu atau dua kepala keluarga lain untuk mewujudkan metode belajar (homeschooling majemuk). Nah, kalau di rasa efektif dan efisien, homeschooling bisa ditingkatkan lagi dengan membentuk komunitas homeschooling yang mempunyai sistim belajar yang lebih teratur.

Www.ebcohost.com
Www.ebcohost.com
Output anak

Anak sebagai sebuah keniscayaan yang harus kita jaga dan kita bentuk akhlak dan mentalnya untuk mampu bersaing di era 4.0 tentu saja tidak mudah. Banyak sekali hal-hal baru yang mungkin tidak dialami generasi sebelumnya. 

Penggunaan IoT meningkat dan menjadi kebutuhan primer yang harus dipenuhi. IoT yang didalamnya mengandung sisi postif dan negatif perlu di filter terkait penggunaannya oleh anak. Informasi yang mudah didapat diimbangi dengan berbagai hal negatif yang dimungkinkan tidak secara maksimal bisa di pantai oleh orang tua.

Homeschooling tunggal yang bisa kita jalankan di kehidupan sehari-hari bisa disisipkan perilaku moral dalam menggunakan kecanggihan teknologi.

Mental roket adalah mental yang mampu berpikir 4-10 kali diatasnya. Jadi benar- benar menurut saya pribadi adalah mental yang dibutuhkan para generasi muda untuk menyeimbangkan langkah dalam revolusi industri 4.0. Mental berpikir kritis, mental berpikir sebelum bertindak, mental 'peka' terhadap sesama. Itu yang menurut saya harus ditingkatkan.

Anak bukan lagi sebagai seseorang yang memiliki peran untuk mengamini apa yang dikatakan oleh orang lain, guru atau siapa saja yang memperkenalkan hal baru. Tetapi anak revolusi industri 4.0 adalah anak yang bermental roket yang salah satunya bisa di dapat dalam penggunaan homesschooling modern.

Tanggap dalam berpikir, taktis dalam berkomunikasi, peka terhadap masyarakat serta tangguh dalam agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun